JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui 1% penduduk menguasai separo lahan di Indonesia, karena itu pemerintah mulai melakukan reformasi agraria untuk mengambilalih lahan terlantar guna dibagikan kepada rakyat membutuhkannya.

Jokowi mengemukakan hal itu merespon Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indon Anwar Abbas secara yang melontarkan kritik pedas.Di hadapan Jokowi, Anwar mengkritik 1% penduduk yang menguasai setengah lahan di Indonesia.

"Dalam bidang pertanahan, indeks gini kita sangat memprihatinkan, 0,59%. Artinya, 1% penduduk menguasai 59% lahan yang ada di negeri ini," kata Anwar dalam tayangan yang dipublikasikan Youtube Sekretariat Presiden, dikutip Senin (13/12/2021).

Merujuk pernyataan Anwar, artinya 99% penduduk di Indonesia hanya menguasai 41% lahan. Tak ayal Anwar mengeluhkan bahwa kesenjangan ekonomi turun.

Setelah Anwar menyampaikan pidatonya, kini giliran Jokowi. Kepala negara yang telah dipersiapkan beberapa lembar kertas bahan pidato, tak langsung membacakannya dan memilih untuk menjawab kritik Anwar.

Jokowi tak menampik pernyataan Anwar yang menyebut 1% penduduk menguasai setengah lahan di Indonesia. Namun, Jokowi menegaskan bukan dirinya yang membagikan lahan-lahan tersebut.

"Bukan saya yang membagi. Harus saja jawab," tegas Jokowi.

Terkait kesenjangan, Jokowi menyebut pemerintah selama ini berupaya mengurangi kesenjangan dengan memberikan jutaan hektare sertifikat tanah kepada masyarakat.

Jokowi mengatakan proses reformasi agraria pun kini terus berjalan. Jokowi mengaku tak akan segan mencabut hak guna bangunan yang selama ini diterlantarkan para pemiliknya.

"Mungkin Insya Allah bulan ini sudah saya mulai, atau mungkin bulan depan akan saya mulai, saya cabut satu per satu yang ditelantarkan, karena banyak sekali," jelasnya.

Jokowi menegaskan lahan-lahan tersebut nantinya akan kembali didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Bahkan, Jokowi mempersilahkan masyarakat mengajukan proposal untuk kebutuhan lahan.

"Jangan dipikir saya enggak kepikiran. Kepikiran. Karena saya merasakan jadi orang susah. Saya merasakan betul. Dan enak menjadi orang yang tidak susah memang," tegasnya.*