LANGKAT - Dewan Pimpinan Cabang Himpunan Pramuwisata Indonesia (DPC HPI) Langkat menaburkan bunga mengenang tragedi banjir bandang di Bukit Lawang 18 tahun silam. "Jadikan 2 Nopember sebagai agenda rutin in memory tragedi banjir bandang Bukit Lawang. Tidak ada pihak yang menduga dan memprediksi bencana itu terjadi," sebut Ketua Panitia DPC HPI, Anzala Rangkuti, Rabu (3/11/2021) di halaman kantor DPC HPI Langkat di Bukit Lawang.

Kala itu, kata dia, Minggu (2/11/2003) sekira pukul 21.30 bertetapan di penghujung bulan suci Ramadhan, kawasan wisata Bukit Lawang diterjang banjir bandang.

Ribuan ton material kayu berasal dari hulu Sei Bahorok kawasan hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) bercampur lumpur meluluhlantakkan wisata Bukit Lawang.

"18 tahun telah berlalu, namun hingga kini masih membekas dan termemori bagi masyarakat di seputaran kawasan wisata," kenangnya.

Selain tabur bunga, pihaknya juga melaksanakan tausiah sekaligus zikir dan pemberian santunan kepada 60 anak yatim dan 56 orangtua lansia.

Eriadi mewakili tiga kepala desa yakni Sampe Raya, Timbang Jaya dan Perkebunan Bukit Lawang mengajak untuk bersama membangun kembali kawasan wisata ke arah lebih baik, sehingga kawasan Bukit Lawang menjadi wisata primadona bagi kunjungan domestik dan mancanegara.

Eriadi, yang juga Kades Timbang Jaya, Kecamatan Bahorok menambahkan, pelaku usaha wisata mesti mampu bersaing secara sehat, sehingga tidak tertinggal dengan wisata daerah lain.