SERGAI - Pasca 3 tahun jembatan akses jalan membawa hasil perkebunan PTPN III Tanah Raja yang tak kunjung diperbaiki yang mengakibatkan lahan pertanian milik warga terendam banjir.

Masyarakat Dusun V Payanibung II Desa Sei Buluh, Kecamatan
Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai akhirnya mendapat respon dari pihak perkebunan PTPN III Tanah Raja. Mereka berjanji akan segera diperbaiki.

"Akan segera kita perbaiki jembatan ini,"ujar Manajer PTPN III Kebun Tanah Raja, Efendi Akbar usai meninjau langsung lokasi jembatan, Kamis (20/10/2021).

Namun saat disinggung jangka berapa lama perbaikan jembatan tersebut yang sudah 3 tahun tak kunjung diperbaiki.

"Ini kan sudah dengar tadi tanggal 25 Oktober 2021 dan selama ini kan tidak ada juga surat dari pihak pemerintah desa secara resmi baik kamu juga (wartawan-red) saya hanya terima secara lisan dan kami respon," ujar Efendi Akbar, spontan.

"Kita janji tanggal 25 Oktober 2021 ini," pungkasnya, sembari meninggal awak media di lokasi.

Sementara itu, Kepala Desa Sei Buluh, Subandi menuturkan pemerintah Desa Sei buluh sudah menyampaikan secara lisan sebanyak 4 kali.

"Sudah empat kali kita sampaikan secara lisan kepada pihak perkebunan,"ujar Subandi

"Bahkan kemarin kita juga turun bersama tim USU dari Medan turun ke lokasi ini. Bahkan menurut mereka bahwa bulan ini akan terjadi hujan lebat. Makanya kita kembali sampaikan lisan kepada perkebunan," sambungnya.

Sementara Samudra warga sekitar yang lahan pertaniannya terendam banjir mengatakan menunggu solusi untuk perbaikan jembatan.

"Kita tunggu aja, jika tak ada solusi perbaikan jembatan ini, maka kami para petani yang bertindak untuk mengali jembatan ini jika tidak adanya respon dari pihak perkebunan," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Dusun V Payanibung II Desa Sei buluh, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara, menagih janji pihak Perkebunan PTPN III Tanah Raja. Sebab hampir tiga tahun, saluran dibawah jembatan akses untuk mengakut hasil Perkebunan tak kunjung diperbaiki. Akibatnya, terjadi luapan air yang mengakibatkan lahan pertanian milik warga seluas 5 hektar terendam banjir.