MEDAN - Achmad Riza Siregar, akademisi Sumatera Utara (Sumut) meminta pemerintah serius menangani persoalan anak putus sekolah karena pandemi. Hal tersebut disampaikan Riza menjawab pertanyaan sejumlah wartawan tentang adanya 800 anak usia sekolah tak lagi mengikuti proses Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang telah dimulai di Provinsi Sumut.

"Persoalan ini terjadi bukan hanya di Provinsi Sumut saja. Tetapi seluruh Indonesia. Oleh sebab itu, pemerintah harusnya membuat kebijakan atau apalah namanya agar anak-anak tersebut bisa bersekolah lagi dan mendapat ijazah," ujar Riza, Rabu (29/9/2021).

Sebab, lanjut dijelaskannya, banyak faktor yang menyebabkan anak-anak bangsa tersebut putus sekolah di tengah pandemi Covid-19 ini.

"Ini adalah ekses dari pandemi. Mereka yang putus sekolah itu harus difasilitasi agar bisa melanjutkan pendidikannya. Apalagi mereka adalah anak-anak bangsa," jelasnya.

Apalagi, tegas Riza, konstitusi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini telah mengatur hal itu.

"Tujuan perlindungan negara terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi melindungi setiap bangsa dan seluruh tumpah darah. Hal-hal yang dimaksudkan untuk wajib dilindungi adalah semua komponen yang membentuk bangsa Indonesia mulai dari rakyat," tegasnya.

Karenanya, Riza meminta pemerintah, terlebih lagi pemerintah provinsi Sumut segera memberi solusi untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa tersebut.

"Dalam amanat konstitusi Negara Indonesia, hak mendapatkan pendidikan tercantum dalam Undang-Undang Dasar Republik Indonesia 1945 Pasal 31 yaitu: (1) Setiap warga Negara Behak Mendapatkan Pendidikan. Kedua, ayat pasal tersebut menunjukkan bahwa semua manusia berhak mendapatkan pendidikan," pungkasnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumut, Prof Syaifuddin menyebutkan, sebanyak 800 siswa di Sumut tak masuk lagi saat Pertemuan Tatap Muka (PTM) digelar.

"Sebagian siswa itu telah menikah selama pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar dari rumah dilaksanakan," kata Prof Syaifuddin saat memberikan sambutan pada acara Workshop Pendidikan 'Peran Dana Bos dalam Rangka Akslerasi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas' di Hotel Four Point, Medan, Selasa (28/9/2021).