PALAS - Sebanyak enam desa di wilayah Kecamatan Ulu Barumun, Kabupaten Padanglawas (Palas) mengikuti sosialisasi kampung siaga bencana (KSB). Keenam desa tersebut yakni Desa Pintu Padang, Desa Simanuldang Jae, Desa Subulussalam, Desa Handang Kopo, Desa Tapian Nauli dan Desa Simanuldang Julu.

Kegiatan sosialisasi kesiapsiagaan menghadapi bencana di daerah rawan bencana alam berlangsung selama dua hari mulai 28 September dan berakhir, Rabu (29/9/2021).

Sosialisasi dan pelatihan KSB dilaksanakan Dinas Sosial Palas dan Kementerian Sosial RI Bidang Bencana, di lapangan bola kaki Desa Pintu Padang, Kecamatan Ulu Barumun.

Camat Ulu Barumun, Damhuri Daulay menyambut baik dan mendukung pembentukan KSB di wilayahnya, guna menumbuhkan semangat dan kesiapan serta tanggap masyarakat baik sebelum, pada saat dan sesudah terjadi bencana.

Dalam kesempatan itu, Damhuri juga  menyampaikan terimakasih atas kedatangan DPR RI, Kemensos, DPRD, Kadis Sosial Palas dalam acara sosialisasi KSB di wilayahnya.

Ia berharap, kejadian bencana alam tidak terjadi lagi di Kecamatan Ulu Barumun, setelah dibentuk KSB, katanya.

Bupati Padanglawas, H Ali Sutan Harahap (TSO) diwakili Kadis Sosial, Achmad Fauzan Nasution SHi MPd menyampaikan, sosialisasi KSB ini adalah bagian dari persiapan kalau terjadi bencana.

Menurutnya, terjadinya bencana di Desa Pintu Padang pada beberapa waktu lalu, karena letak geografis, topografi  daerah yang  berada di perbukitan serta hulu sungai yang berdekatan dengan wilayah desa.

Untuk antisipasi tidak terjadinya bencana lagi, kata dia dibuatlah KSB di Desa Pintu Padang termasuk dengan Desa penyanggah Desa Subulussalam, Handang Kopo, Tapian Nauli, Simanuldang Jae dan Desa Simanuldang Julu.

Ia berharap, kepada peserta sosialisasi agar dapat menyerap ilmu dari pemateri, agar bisa bisa menambah SDM yang unggul terutama dalam penanganan bencana alam.

Sementara dari Kemensos Bidang Bencana, Edi Suharna, sosialisasi KSB ini bertujuan untuk membangkitkan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan penanggulangan bencana.

"Selama ini, setiap terjadi bencana, masyarakat yang langsung terkena korbannya atau dampaknya," katanya.

Setelah kegiatan KSB, lanjutnya masyarakat diharapkan sebagai pelaku, bisa dan mampu menolong miminimal keluarga, tetangga, masyarakat dan lingkungan sekitar.

"Selama dua hari ke depan ini, tim terlatih KSB yang bernuansa ke arifan lokal akan memberikan action penanggulangan bencana sesuai SOP," tambahnya.

Anggota  DPR RI Komisi VIII, Iskan Qolba mengatakan, di Desa Pintu Padang pada saat banjir bandang beberapa waktu lalu, ada enam unit rumah hanyut dan dua unit rumah rusak.

"Program penanggulangan bencana ini maksudnya untuk mengurangi korban bencana", katanya.

Iskan Qolba juga berpesan, dalam menghadapi bencana jangan panik, yang harus diselamatkan pertama adalah orang bukan barang.

"Penanganan bencana dikedepankan dengan kearifan lokal dan berlatih bersama nantinya akan dibuat sesuai SOP," tutupnya.