JAKARTA - PT Indonesia Asahan Aluminium/Inalum (Persero) atau MIND ID di Asahan Sumatera Utara memperkirakan akan melakukan penawaran umum saham perdana (Initial Public Offering/ IPO) alias menjadi perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk Inalum Operating pada akhir 2022 mendatang. Direktur Layanan Strategis MIND ID Ogi Prastomiyono memaparkan alasan bakal dilakukannya IPO untuk Inalum Operating ini.

Dia menjelaskan, saat ini Inalum melaksanakan dua fungsi, yakni fungsi sebagai Holding dan juga fungsi operasional (operating).

Menurutnya, berdasarkan proses yang terjadi pada Holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) lainnya, seperti Holding Pupuk dan Semen, pada akhirnya dipisahkan antara fungsi Holding dan operasional.

Oleh karena itu, sebelum dilakukannya IPO, maka perusahaan akan memisahkan antara fungsi Holding dan operasional terlebih dahulu. Fungsi Holding maksudnya yang berwenang terhadap isu dan proyek strategis seperti yang dilakukan MIND ID, sementara fungsi operasional di sini maksudnya sebagai badan usaha yang memproduksi aluminium.

"Struktur strategic holding diharapkan bisa sinergi, efisien, dan optimal. Strategi dan pelaksanaan fungsi aspek legal, research and development, business development, corporate finance, self services, dan lainnya," ujarnya kepada Komisi VII DPR RI, Senin (27/09/2021).

Setelah terjadi pemisahan, imbuhnya, MIND ID secara strategic holding masih dimiliki 100% oleh pemerintah. Di bawah MIND ID ada PT Antam (Persero) Tbk di mana MIND ID memiliki saham 65%, lalu 65,9% di PT Bukit Asam (Persero) Tbk, 65% di PT Timah Indonesia (Persero) Tbk, dan 51,2% di PT Freeport Indonesia (PTFI).

"MIND ID bisa berkembang yang saat ini proses sudah bangun MIND ID Trading, PT Indonesia Papua Metal Mineral (IPPM), Indonesia Battery Corporation (IBC) ada 25%, dan juga PT Vale Indonesia 20%," jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, MIND ID juga fokus pada penyusunan strategi operasional di level anak usaha. Inalum yang akan dilakukan IPO, menurutnya menunjukkan kinerja yang semakin baik dari waktu ke waktu, sehingga bisa disiapkan menjadi perusahaan publik seperti Antam, Bukit Asam, dan Timah.

"Inalum juga akan fokus bisnis line aluminium sedang bangun alumina project di West Kalimantan untuk produksi alumina di mana alumina adalah bahan baku aluminium, selama ini alumina 100% impor," ungkapnya.

Direktur Utama MIND ID Orias Petrus Moedak memaparkan rencana IPO sudah masuk ke dalam rencana aksi korporasi pemegang saham yakni Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Rencana IPO sudah masuk ke dalam rencana untuk corporate action pemegang saham dalam hal ini Menteri BUMN sudah ada rencana demikian," paparnya.

Dia mengatakan, kini perusahaan dalam tahap proses pemisahan antara MIND ID sebagai Holding BUMN Pertambangan dan Inalum Operating sebagai badan usaha yang memproduksi alumina.

"Sudah sampai ke Menteri Keuangan, sudah ada surat permohonan dari Kementerian BUMN ke Kemenkeu untuk melanjutkan proses penerbitan PP terkait dengan pemisahan fungsi ini," jelasnya.

Jika proses pemisahan bisa terlaksana tahun ini atau awal tahun depan, maka pihaknya berharap bahwa IPO bisa dilakukan pada akhir tahun 2022.

"Kalau proses pemisahan ini bisa terlaksana tahun ini atau awal tahun depan, diharapkan IPO bisa terlaksana di akhir tahun 2022. Demikian timetable, setelah itu kita bahas lagi lebih lanjut bila diperlukan dan dimungkinkan MIND ID (IPO), tapi itu action dari pemegang saham," tuturnya.*