SIBOLGA - Pandemi Covid-19 hingga saat ini terus merongrong roda perekonomian. Tidak sedikit pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) terpuruk, omsetnya mengalami penurunan, bahkan terpaksa merumahkan para pekerjanya.


Salah satunya, Erwin Tinambunan pemilik usaha Sepatu Rancangan Sibolga (SERASI) yang mengeluhkan hasil produksinya selama masa pandemi Corona melorot. Sebab usaha yang berada di Jalan Kuali No. 3, Kelurahan Aek Muaraha Pinang, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga itu, kehilangan omset hingga diatas 50% jika dibandingkan sebelum Covid-19.

Bahkan sambung Erwin Tinambunan yang sudah menggeluti usaha SERASI ini selama sembilan tahun, sejumlah pekerjanya juga terpaksa dirumahkan. Meski begitu, ayah empat orang anak ini mengaku tetap optimis dan semangat menekuni usaha produksi sepatu rintisannya.

Ditemui dikediamannya, Minggu (29/8/2021), Erwin Tinambunan yang mengaku salah satu pencetuskan ide membuat sepatu khas Kota Sibolga pertama kali. Ide pembutan sepatu ini bermula dari keinginannya mengembangan keterampilan, agar Kota Sibolga memiliki sepatu produk lokal.

"Awalnya saya berkeinginan di Kota Sibolga ada pembuatan sepatu. Daerah Kota/Kabupaten lainnya kok bisa, kenapa kita tidak bisa. Akhirnya saya mencoba memproduksi sepatu yang dinamai (SERASI) dengan mengunakan alat yang masih manual Puji Tuhan hasilnya tidak kalah berbanding terbalik dengan daerah yang memproduksi sepatu lainnya," ujarnya.

Dengan bermodalkan alat manual, ia mampu memproduksi sepatu diatas 50 pasang setiap bulannya. Namun, setelah pandemi Covid-19, produksi sepatu pria dan wanita ini hanya berkisar 20 hingga 26 pasang.

Aneka sepatu buatan rumahan ini kemudian dibandrol dengan harga bervariasi mulai Rp300 ribu hingga Rp400 ribu, tergantung tingkat kesulitan pembuatannya.

Erwin Tinambunan mengaku memiliki kesulitan dalam mengembangkan produk sepatu yang ia tekuni selama sembilan tahun ini. Namun dengan adanya bantuan Rumah BUMN PLN Kota Sibolga, produk sepatunya secara bertahap mengalami peningkatan.
Produk SERASI pun perlahan mengembangakan pemasaran ke luar Kota Sibolga.

"Selama pandemi Covid-19 ini hasil produksi sepatu kita sangat mengalami penurunan, yang tadinya sebelum covid-19 mampu memproduksi sepatu diatas 50 pasang kini hanya mampun memproduksi 20-26 pasang," Ucap Erwin Tinambunan.

Dengan kondisi ini, Erwin sangat mengharapkan bantuan Pemerintah Kota Sibolga guna meningkatkan usaha yang digelutinya.

"Dimasa tersulit saat ini kita pelaku UMKM sangat mengharapkan uluran tangan dari pemerintah, saya berharap pemerintah dapat melirik kita-kita pelaku UMKM di Kota Sibolga, agar usah yang selama ini ditekuni tidak kandas ditengah jalan," harapnya.

Sementara Hasrul Maulana Lubis, Konsultan Rumah BUMN PLN Sibolga yang membidangi pengembangan produk-produk UMKM saat mengunjungi rumah produksi SERASI mengatakan pihaknya mendorong pengembangan pasar para pelaku UMKM.

"Jadi peran penting Rumah BUMN ini bersama dengan mitra UMKM yang telah tergabung di Rumah BUMN, bertujuan meningkat perekonomian Indonesia dengan mempromosikan produk-produk UMKM menuju Gointernasional melalui media sosial, media cetak, media elektronik, media online, menguti pameran-pameran dan mempromosikan keberbagai gruop-gruop yang tergabung dibidang pengembangan produk pasar UMKM," ujar Hasrul.

Para pelaku UMKM yang menjadi mitra, pelaku penggiat UMKM sambungnya, tidak dipungut biaya ketika produknya dipromosikan. Dengan harapan produk UMKM di Sibolga-Tapteng naik level guna menciptakan pertumbuhan ekonomi di Indonesia

"Alhamdulilah setelah bapak Erwin Tinambunan bersienergi bersama dengan Rumah BUMN hasil produksi sepatu buatan Kota Sibolga (SARASI) dapat dikenal masyarakat Sibolga dan masyarakat luar Sibolga, ini merupakan satu kebanggaan tersendiri dan kita patut bangga di Kota Sibolga sudah ada pembuatan sepatu," sebutnya.

Meski begitu dia berharap dimasa sulit seperti saat ini, pemeritah hadir dan dapat bersinergi melakukan pengembangan-pengembangan penggiat UMKM di Sibolga-Tapteng.

"Saya berharap dimasa sulit pandemi covid-19 saat ini pemerintah dapat memberikan bantuan kepada penggiat UMKM, dikarenakan hasil produksi selama masa pandemi Covid-19 secara drastis mengalami penurunan hasil produksi, tentu dengan adanya batuan pemerintah penggiat UMKM akan terus meningkat hasil produksinya yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi" pungkasnya.