SAMOSIR - Melalui konferensi pers yang digelar, Jumat (13/8), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Samosir memaparkan capaian kinerja program 100 hari kepemimpinan Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom dan Wakil Bupati, Martua Sitanggang.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Kominfo Samosir, Rohani Bakara memaparkan persentase capaian pada bidang Pemerintahan, hubungan masyarakat, dan hukum sebesar 84,58%. Untuk bidang perekonomian, administrasi pembangunan, dan sosial sebesar 90,44%, dan bidang umum serta perlengkapan, Ortala, dan layanan pengadaan, sebesar 77,30%.

Rohani menambahkan, bahwa telah terjadi penurunan kasus harian beberapa hari terakhir ini sebagai akumulasi dari PPKM yang dilakukan secara ketat.

Dalam capaian program kerja 100 hari, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Mangihut Sinaga turut menjelaskan bahwa capaian di atas bersifat makro.

"Namun demikian, ada beberapa OPD dengan capaian di bawah rata-rata," ungkap Mangihut.

Mangihut mengambil contoh Dinas Perhubungan dengan capaian 45% yang dikarenakan belum terealisasinya retribusi di tepi jalan.

Pada awalnya, kata Mangihut, retribusi ini diserahkan kepada pihak ketiga melalui lelang tetapi setelah dilakukan kajian diputuskan untuk menerapkan pola lama atau sebelumnya.

Kemudian, Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olah Raga (Budpora) dengan capaian 50.78%. Hal ini terkait dengan cagar budaya yang menurut Mangihut identifikasinya agak rumit.

Selain itu, capaian di bawah rata-rata juga ada pada Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan Dinas Kesehatan.

"Rendahnya capaian ini, sekali lagi disebabkan dukungan anggaran dan personil," sebutnya.

Namun demikian tambah Mangihut, para asisten akan memberikan masukan kepada Bupati dan Wakil Bupati Samosir untuk lebih menggenjot bagaimana capaian untuk 6 bulan ke depan.

Disisi lain, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Saul Situmorang menjelaskan bahwa vaksinasi menganut asas pemerataan.

Lima puluh ribu vaksin yang diterima, kata Saul, akan diselesaikan pada bulan Agustus ini sehingga Samosir bisa meminta vaksin kedua.

"Setelah itu, masih ada lagi yang kita minta untuk memenuhi herd immunity (kekebalan komunal), yaitu minimal 80% dari jumlah penduduk Samosir," jelas Saul.

Berikutnya, terkait minimnya serapan anggaran penanganan Covid-19, Asisten Administrasi Umum, Lemen Manurung menjelaskan bahwa setelah berkomunikasi dengan Organisasi Perangkat Daerah atau OPD fungsional yang menampung anggaran untuk penanganan Covid-19, sebenarnya kegiatan telah terlaksana, hanya tinggal menunggu Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dari OPD pelaksana.

"Secara umum, sumber dana penanganan Covid-19 ini berasal dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Insentif Daerah (DID), dan Dana Alokasi Khusus (DAK)," jelas Lemen Manurung seraya menegaskan bahwa semua proses sudah mengikuti aturan dan regulasi yang berlaku.

Sementara itu, Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom mengatakan bahwa pencapaian belum optimal.

"Ini masih 100 hari, ini sebagai awal. Namun kami berjanji akan merealisasikan janji-janji kampanye dalam satu periode," kata Vandiko dengan rasa optimis dalam satu periode ini dapat mewujudkannya meskipun masa kerjanya berkurang, yaitu hanya 2 tahun penuh.

Sepanjang satu periode ke depan, Vandiko mengajak insan pers untuk bersinergi, dapat terus mengontrol, dan juga tidak lupa memberitakan kinerja Bupati dan Wakil Bupati Samosir.

"Tidak selalu pro, tetapi secara berimbang," ucap Vandiko.

Di akhir kegiatan, Vandiko menginstruksikan agar Kepala Dinas Kesehatan menyelesaikan vaksinasi 50 ribu vaksin yang telah diterima selama bulan Agustus ini.

Selain itu, kata Vandiko, penyekatan akan tetap dilaksanakan agar dua minggu ke depan, seiring dengan penurunan kasus, Samosir akan dibuka kembali secara perlahan-lahan.