SIBOLGA - Tanaman mangrove yang diduga mati akibat kelalian PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Terminal BBM Kota Sibolga, menuai kritikan dari Ketua Karang Taruna Sibolga, Denni Aprilsyah Lubis dan Pemuda Pemerhati Budaya Kota Sibolga Amar Sikumbang.
"Saat dilakukan budaya pelestarian hutan mangrove pada tahun 2014 lalu, saya turut serta menanam pohon mangrove di sekitar PT. Pertamina Marketing Operation Region I Terminal BBM Kota Sibolga. Melihat kondisi tanaman mangrove yang mengering dan mati, saya sangat kecewa terhadap Depot BBM Pertamina Sibolga," ucap Ketua Karang Taruna Sibolga, Denni Aprilsyah Lubis dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/7/21) sore.

Untuk itu, dia meminta PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Terminal BBM Kota Sibolga dapat bertanggung jawab atas kerusakan hutan mangrove buatan yang direncanakan sebagai tempat wisata hutan mangrove di Kota Sibolga.

“Saya Ketua Karang Taruna Kota Sibolga, bersama rekan-rekan pemuda dan salah seorang sahabat kami juara terbaik I nasional Wana Lestari 2019 Kategori Kader Konservasi Alam dari Presiden RI, Wibi Nugraha ikut menanam dan bersumbangsih ratusan bibit Mangrove pada 28 Oktober 2014 lalu, tepatnya pada hari Sumpah Pemuda bersama rekan-rekan Pemuda/OKP, menanam Mangrove di lokasi sekitaran Terminal BBM Pertamina Sibolga.
Melihat Kondisi tanaman mangrove hati saya sangat tergores. Usaha menjaga ekosistem alam dengan bersumbangsih bibit dan menanam mangrove, saat ini telah rusak yang diduga diakibatkan kelalaian pihak depot Pertamina Sibolga saat hendak mengisi bahan bakar BBM dari kapal menunuju terminal depot pertamina sibolga," terangnya.

"Siapapun pelakunya untuk kepentingan apapun, tolong hentikan. Sadarlah anda telah merusak ekosistem alam. Ayo kita suarakan agar ini diusut tuntas dan untuk kembali ditanam dengan baik. Semoga bermanfaat bagi keasrian kembali hutan mangrove itu. Sehingga mendapatkan perhatian khusus dari Menteri Lingkungan Hidup dan pertanggungjawaban dari pelaku,” jelasnya dalam pers rilisnya.

Terpisah, Amar Sikumbang selaku Pemuda Pemerhati Budaya Kota Sibolga saat ditemui di salah warung kopi, Senin (19/7/21) mengaku juga sangat kecewa melihat pohan mangrove yang mati akibat kelalaian PT. Pertamina Marketing Operation Region I Terminal BBM Kota Sibolga yang diduga adanya kebocoran pipa saat melakukan pengisian BBM dari kapal minyak ke terminal depot penampungan minyak.

"Saya sendiri selaku Pemuda Pemerhati Budaya Kota Sibolga sangat kesal dengan perlakuan PT. Pertamina (Persero) Marketing Operation Region I Terminal BBM Kota Sibolga yang membiarkan bocornya selang depot BBM Pertamina ini. Pertamina harus bertanggung jawab terhadap pohon mangrove yang mati dan ekosistem alam yang berada di lokasi hutan mangrove," harap Amar.