SAMOSIR - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di tahun anggaran 2021 telah membangun sebanyak 4 unit tanggul sungai di Kabupaten Samosir dengan biaya puluhan miliar. Rencananya, di tahun anggaran 2022 akan ada 3 unit kegiatan yang sama di Kabupaten Samosir, salah satunya di sungai Binangaron, Desa Pardugul, Kecamatan Pangururan. Hal itu disampaikan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Samosir yang diwakili Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Air, Roy Pasaribu pada sosialisasi pengendalian daya rusak sungai di Kabupaten Samosir, Jumat (16/7/2021) bertempat di Kantor Desa Pardugul.

Ia menyampaikan, proyek Kementerian yang dananya bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara itu hanya akan terealisasi bila syarat sudah terpenuhi, yaitu adanya surat pelepasan hak atas tanah dari masyarakat terdampak.

"Rencana, ada 3 lokasi yang akan dibangun di tahun 2022. Saat ini sudah ada 4 lokasi yang sedang dikerjakan di Samosir. Pembangunan ini jangan sampai gagal. Jangan sampai bangunan ini berpindah ke daerah lain," jelas Roy.

Lebih lanjut papar Roy, estimasi panjang bangunan tanggul sungai Binangaron berupa beton struktur kurang lebih 1 kilometer dengan estimasi anggaran berkisar Rp 25 miliar. Realisasi paling lambat September 2022, dan paling cepat di bulan November 2022.

Ia menjelaskan, syarat lain yang harus dipenuhi termasuk pembebasan lahan untuk kebutuhan mobilisasi bahan bangunan, seperti jalan dan tempat material tidak diganti rugi.

"Harapan kita, masyarakat jangan terlalu terbebani dengan adanya syarat pembebasan lahan untuk keperluan mobilisasi pembangunan tanggul sungai ini," ucap Roy.

Kepada Kepala Desa Pardugul dan Panampangan, Roy meminta, surat pembebasan lahan bersama dapat disampaikan paling lambat akhir bulan Juli 2021, dan jangan sampai ada penolakan dari masyarakat pemilik lahan terdampak.

Kepala Desa Pardugul, Gunawan Sinurat meminta seluruh warga pemilik lahan terdampak di daerah aliran sungai Binangaron agar bersedia membebaskan lahannya untuk perbaikan sungai dan untuk mencegah kerusakan lahan pinggiran sungai.

Seturut dengan Kepala Desa Pardugul, Kepala Panampangan, Rincat Sigiro juga sangat menyambut baik perhatian pemerintah pusat untuk pembangunan tanggul sungai Binangaron dan berharap masyarakat terdampak bersedia memberikan pembebasan lahan untuk pembangunan tanggul.

Turut hadir Sekretaris Camat Pangururan, Ronalven Silalahi dan minta agar masyarakat pemilik lahan terdampak agar bersedia membebaskan lahannya untuk rencana pembangunan tanggul sungai Binangaron.

"Kita harus mensyukuri ini, karena hal ini sudah 2 tahun menjadi permintaan masyarakat Pardugul pada saat musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang), baik tingkat desa maupun tingkat kabupaten," kata Ronalven.

Dikesempatan itu, Ronalven juga menyempatkan diri meminta seluruh warga Pardugul agar tetap waspada terhadap penularan Covid-19 dengan tetap menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, menggunakan hand sanitizer, menjaga jarak, dan untuk sementara waktu agar menghentikan seluruh kegiatan pesta yang berpotensi menimbulkan kerumunan.

Pada sosialisasi berlangsung, tampak seluruh masyarakat yang hadir sekaligus merupakan pemilik lahan terdampak bersedia untuk memberikan pembebasan lahan dan sangat setuju akan pembangunan tanggul sungai Binangaron, Pardugul.