TAPUT - Satu unit Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) sepertinya beberapa bulan ini sudah ditutup, terpantau tidak ada lagi kegiatan petugas kesehatan yang beraktifitas di gedung tersebut.

Faktanya, Poskesdes yang berada di Dusun Hau Sisada sada, Desa Hutaraja Hasundutan, Kecamatan Sipoholon, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), terlihat pintu dan jendela tertutup rapat, halaman kotor dan rumput sudah tumuh tinggi.

Kondisi tersebutpun dikeluhkan ibu ibu yang punya anak balita. Di mana, mereka mengeluhkan jauhnya poskesdes ketika bayi mereka sakit. Warga harus menempuh jarak hingga 4 km menuju Poskesdes yang lain untuk berobat.

"Ya, sejak Poskesdes ini tutup, kita kewalahan kalau anak lagi sakit. Mending kalau sakitnya siang hari, kalau malam hari, kita makin panik," ujar L.Panjaitan, Kamis (1/7/2021).

Ibu tiga anak yang enggan didokumentasikan ini sangat menyayangkan ditutupnya Poskesdes itu. Dia berharap, Pemkab Taput dapat membuka kembali Poskesdes tersebut.

Terpisah, Patar Lumbangaol dari Lembaga Pemantau Pemerhati Pembangunan Daerah (LP3D) menilai, sikap Pemkab Taput menutup Poskesdes itu sangat janggal.

"Poskesdes itu dibangun pemerintah sebagai perpanjangan tangan dari Dinas Kesehatan untuk memantau kesehatan masyarakat terutama ibu dan anak balita di desa desa. Akan tetapi ketika Poskesdes ini ditutup, berarti ada masalah. Terkait dengan adanya sengketa lahan, seharusnya Pemkab membuat solusi supaya kesehatan masyarakat tetap terlayani," cetusnya.

Apalagi, sambung dia, saat ini masih pandemi Covid-19. Petugas kesehatan di desa sangat diperlukan untuk memantau warga yang dicurigai terpapar Covid-19.

"Seperti warga yang baru datang dari luar daerah, yang pantau harus petugas kesehatan. Tidak mungkin warga yang memantau, kan bukan bidangnya," jelasnya.

Di sisi lain, Kadis Kesehatan Taput Alexander gultom mengatakan, Poskesdes tetap akan dibuka. Hanya saja, dia mengaku, karena ada ketidaknyamanan dari bidan terdahulu akibat sengketa lahan, maka bidan tersebut dipindahkan.

"Poskesdes tetap akan dibuka, cuma karena bidan terdahulu merasa tidak nyaman karena adanya tuntutan dari pemilik lahan, supaya Poskesdes dikosongkan. Makanya bidannya dipindahkan," terang Alex.

Alex mengaku, pada Rabu nanti akan diadakan pertemuan dengan pemilik lahan untuk mencari solusi supaya Poskesdes itu bisa beroperasi kembali.