TAPTENG - Masyarakat di pemukiman nelayan, Kelurahan Hajoran, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapanuli Tengah dihebohkan fenomena langka munculnya ribuan ikan dasar laut kepermukaan air. Peristiwa ini terjadi saat air laut tengah surut.

Sontak saja, warga beramai-ramai menangkap ikan yang mendadak muncul bergerombolan kepermukaan air dengan cara di tombak dan dijaring. Sejumlah ikan tersebut, seperti jenis pari, kepeting, ikan kakap.

Anehnya, ikan-ikan dasar laut yang muncul kepermukaan tersebut dalam kondisi tidak begitu lihai melakukan pergerakkannya dan cenderung diam berenang, akan tetapi ada juga ikan yang mati.

Bagi masyarakat sendiri, kemunculan ikan-ikan dasar laut atau ikan-ikan karang tersebut dianggap sebagai berkah. Lantaran peristiwa ini tidak pernah terjadi, setiap warga yang menangkap ikan bisa mengumpulkan hingga belasan kilogram.

Amiruddin, salah seorang warga pemukiman nelayan Kelurahn Hajoran mengaku berhasil mengumpulkan beberapa kilogram ikan kakap (ikan jarang gigi). "Saya tadi dapat ikan jarang gigi beberapa ekor," ujarnya.

Memang akunya, melihat kondisi ini, ada juga warga yang khawatir akan fenomena langka ini. Karena warga menduga naiknya ikan-ikan dasar laut itu kemungkinan diracun atau penyebab lainnya. "Saya sendiri sedikit khawatir apakan ikan-ikan itu naik lantaran keracunan, mengingat ikan-ikan itu pergerakannya tidak normal seperti diam," ujarnya.

Terpisah, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Tapanuli Tengah, M Ridzam Batubara melalui Kepala Bidang Penangkapan, Perizinanan dan Pemberdayaan Edward Bangun saat dikonfrimasi terkait penomena alam tersebut di ruangan kerjanya, Rabu (22/6/21) mengatakan, fenomena munculnya ikan dasar air laut kepermukan yang terjadi pada Sabtu (19/6/21) hingga Minggu (20/6/21).

Kejadian ini akunya, yang pertama kali terjadi Kabupaten Tapanuli Tengah.

"Fenomena alam tersebut dinamakan dengan upweling yang artinya adalah sebuah fenomena di mana air laut yang lebih dingin dan bermassa jenis lebih besar bergerak dari dasar laut ke permukaan akibat pergerakan angin di atasnya. Pergerakan ini umumnya membawa nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan fitoplankton di dekat permukaan laut sehingga memperkaya biomassa di kawasan tersebut," ujarnya.

Berdasarkan fakta tersebut, kawasan upwelling sebutnya dapat diidentifikasi dengan rendahnya temperatur air laut dan tingginya kandungan biomassa. sehingga ikan yang berada didasar air laut berebut kepermukan air untuk mendapatkan oksigen.

"Jadi munculnya ikan dasar laut kepermukan dikarenakan kurangnya oksigen yang ditutupi fitoplankton yang berkembang begitu cepat sehingga menimbulkan alga yang menutupi permukaan air laut berwarna merah, yang mengakibatkan ikan dasar air laut muncul kepermukaan untuk mengambil oksigen," ucapnya.

Bangun juga meyakini, ikan yang muncul dari dasar laut kepermukan tidak ada efek sampingnya dari pembuangan limbah.

"Air laut berwarna merah bukan dikarenakan adanya buangan limbah PT atau sejenis apa pun yang dapat membahayakan ekosistem laut di Kabupaten Tapanuli Tengah, itu hanya fenomena alam," paparnya.

Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Tapanuli Tengah juga sambungnya, sudah membawa sampel air dan ikan untuk dilakukan penelitian, guna mengetahui apakah ada kandungan zat yang berbahaya.