JAKARTA - Covid-19 tak hanya menyerang manula dan dewasa saja. Varian baru corona kini membuat anak-anak juga menjadi rentan. Di Malaysia misalnya sebanyak 82.341 bayi dan anak-anak telah dinyatakan positif terpapar virus Corona. Ini dipaparkan Kementerian Kesehatan Malaysia awal pekan ini, Senin (31/5/2021).

Menteri Kesehatan Malaysia, Adham Baba merinci, angka tersebut terdiri dari 19.851 kasus anak-anak usia di bawah 4 tahun, 8.237 kasus adalah anak-anak dengan usia lima sampai enam tahun. Sedangkan, 26.851 kasus berusia tujuh hingga 12 tahun, sementara 27.402 berusia 13 hingga 17 tahun."Tidak ada seorang pun di unit perawatan intensif," kata Dr Adham, seperti dilaporkan Channel News Asia, sebagaimana dikutip Rabu (2/6/2021)

Adham menyatakan tinginnya angka positif Covid-19 di kelompok ini harus membuat orang tua atau wali untuk lebih bertanggung jawab dalam melindungi anak dari penularan, seperti dengan menghindari tempat keramaian. Berbeda dengan sejumlah kebijakan yang didukung denda, Malaysia belum mengatur sanksi khusus bagi orang tua yang membawa anaknya ke tempat keramaian.

Angka kasus positif Covid-19 di Malaysia terus meningkat. Kemarin pemerintah Negeri Jiran melaporkan 6.824 kasus baru dan menjadikan total kasus secara nasional menjadi 572.357 kasus.

Malaysia juga melaporkan kematian akibat Covid-19 sebanyak 67 orang. Sebanyak 851 pasien dirawat di unit perawatan intensif dan 422 pasien membutuhkan bantuan pernapasan.

Untuk menekan penularan virus, mulai hari Malaysia melakukan penguncian penuh alias full lockdown melalui perintah kendali pergerakan (MCO) ke-4. Aturan akan berlaku hingga 14 Juni 2021 mendatang.

Pengumuman disampaikan oleh Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin pada Jumat (28/5/2021) lalu. "Hanya sektor ekonomi dan jasa penting yang akan diizinkan untuk beroperasi," kata Muhyiddin, dikutip dari Straits Times.

Menteri Senior Keamanan Ismail Sabri Yaakob mengatakan bahwa hanya 17 sektor penting yang akan diizinkan beroperasi selama lockdown. Ini mirip dengan MCO pertama yang dilakukan Maret dan Mei tahun lalu ketika sebagian besar kegiatan ekonomi dan sosial dilarang.*