ASAHAN - Di Kabupaten Asahan, sehari sebelum bulan Ramadhan harga daging sapi/lembu naik cukup tinggi. Kini harga daging tersebut mencapai Rp 140 ribu. Biasanya harga daging terbandrol Rp. 125 ribu hingga Rp. 130 ribu saja. Kenaikan harga daging tersebut bukan karena musiman atau karena akan tibanya bulan puasa. Akan tetapi, kenaikan daging karena memang harga lembu sekarang sudah naik.

Hal tersebut dikatakan oleh pedagang daging lembu bernama Mujahidin Rangkuti yang berniaga di pinggir pasar Jl. HM Yamin, Pangkal Titi, Kisaran, Kabupaten Asahan saat ditemui www.gosumut.com, Senin (12/4/2021).

"Harga daging naik bukan karena musiman mau bulan puasa, tapi harga daging naik karena memang harga bandrol lembu naik dari luar negeri. Kita banyak dapat lembu dari impor luar negeri, dari sana naik harga lembu, terotomatis harga lembu lokal juga ikut naik," terangnya.

Namun, meskipun harga daging naik, di Kota Kisaran tampak Ibu Rumah Tangga (IRT) tetap berburu daging untuk persiapan puasa pertama.

"Kalau omset ya tetap lumayan, walaupun tak sebagus omset tahun sebelumnya," kata Mujahidin.

Sambungnya, masih pukul 10.00 wib, pihaknya sudah menjual 4 ekor lembu dengan target bisa menjual 6 atau 7 ekor pada hari ini.

Sementara, pantauan www.gosumut.com, masyarakat terutama dari kaum IRT tak henti berdatangan untuk membeli daging.

Salahsatu pembeli mengaku mau tak mau harus membeli daging bertujuan memanjakan lidah saat sahur dan atau buka puasa pertama.

"Sebenarnya ngeluh harga daging naik tinggi. Tapi namanya juga kebutuhan, biar enak makan sahur dan buka puasa pertama, mau tak mau harus dibeli," kata seorang IRT bernama Juli.