SERGAI - Baru pertama kali dan menambahkan lapangan kerja, PT Sentra Cipta Inovasi, perusahaan pengelola batu bata ringan AAC akan segera beroperasi di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. Pengelolaan bata ringan Autoclaved Aerated Concrete (AAC) yang merupakan bahan bangunan hemat energi yang inovatif dan ramah lingkungan akan segera beroperasi yang berlokasi di Jalan Socfindo, Dusun I, Desa Sei Sijenggi, Kecamatan Perbaungan, Sergai, Jumat (22/1).

Kepada GoSumut, CEO Litecon, Iwan Tirta, di lokasi produksi bata ringan AAC, Jumat (22/1) siang mengungkapkan, misi perusahaan ini adalah selalu mengembangkan inovasi-inovasi baru dibidang material bangunan, sehingga arsitek, insinyur dan kontraktor akan mendapatkan akses terhadap bahan bangunan yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

"Selain tahan api dan lebih kedap suhu, produksi bata ringan AAC juga sudah ramah lingkungan, karena tidak mengambil tanah dari lahan subur yang masih produktif seperti pabrik batu bata pada umumnya," sebut Iwan Tirta.

Sementara, untuk tahap pengiriman kepada konsumen, Iwan Tirta menyebutkan, lokasi pabrik yang strategis, juga memungkinkan pengiriman sampai ke tujuan dalam waktu kurang dari 24 jam.

Menurutnya, bata ringan AAC ini kegunaanya sebagai penyekat dinding, baik internal maupun eksternal pada perumahan dan bangunan komersial, bahkan bata ringan ini sudah cukup populer di seluruh dunia.

"Baru pertama kali bata ringan AAC yang akan diproduksi di Serdang Bedagai. Mudah-mudahan akan segera kita launcing," ungkapnya.

Tentang izin produksi, CEO Litecon AAC ini mengatakan, izin produksi juga sudah dikantongi dari dinas terkait.

Pada kesempatan itu, putra kelahiran Serdang Bedagai yang juga Sekjen Forda UKM Sergai ini memaparkan, bata ringan AAC yang diproduksi mereka memiliki spesifikasi panjang 60 sentimeter, tinggi 20 sentimeter dan memiliki lebar 10 sentimeter dengan jumlah per kubiknya 83 buah.

"Awal pengelolaan, dilakukan penimbangan atau dosing bahan baku secara otomatis pada batching plant, lalu pencampuran di dalam mixer. Setelah seluruh material tercampur sempurna, kemudian dilakukan penuangan ke dalam cetakan," jelasnya.

Selanjutnya, adonan dimasukan ke dalam cetakan tersebut sembari dibiarkan mengembang di ruangan precuring.

"Setelah cukup keras, baru diteruskan ke tahap pemotongan. Nah, setelah selesai, selanjutnya menuju ke tahap pengopakan (autoclaving) selama 10 jam," pungkasnya.