LANGKAT - Sebanyak 40-an pelaku wisata di kawasan Bukit Lawang dan Batu Katak mendadak curhat ke Camat Bahorok, Dameka Putra Singarimbun, Kamis (10/12/2020).


Di Aula Kantor Kecamatan itu, salah seorang perwakilan pelaku wisata Bukit Lawang, Dony Pesik memaparkan kekhawatiran mereka Paya Bedil longsor kembali saat selesai penimbunan, karena tidak adanya pembatasan tonase armada truk.

Hal demikian akan berdampak terhadap kelangsungan kunjungan wisata terutama di akhir tahun.

Senada diutarakan perwakilan wisata Batu Katak, Agustinus Sitepu. Dia mengaku, pada prinsipnya pelaku wisata tidak mengusik keberadaan truk pengangkut galian C serta lainnya.

"Namun mengingat Paya Bedil jalur akses wisata, sudah selayaknya armada truk yang melintas disesuaikan dengan kelas jalan sesuai aturan yang berlaku," ucapnya.

Untuk itu, pelaku wisata memohon kepada pemerintah kecamatan untuk mencari solusi terbaik sehingga pengusaha dan wisata bisa saling beraktifitas.

Berkaitan itu Camat, Bahorok Dameka Putra Singarimbun mengaku, pembatasan tonase merupakan wewenang Dishub Sumut. Namun demikian kecamatan akan menyurati dinas dimaksud.

"Aspirasi pelaku wisata telah ditampung kecamatan dan selanjutnya kami akan melayangkan surat ke dinas terkait besok (Jumat 11/12/2020)," aku Camat.

Dameka menjelaskan, saat ini kondisi pengerjaan belum rampung meski telah menghabiskan 60 dump truk material sirtu, koral dan batu cadas setara dengan 720 meter kubik material.

Dia juga mengaku, masih menggalang swadaya dari pengusaha untuk merampungkan timbunan longsor hingga tuntas.

"Kita juga telah mendapat informasi bahwa di bulan Juni 2021, perbaikan akan dikerjakan karena telah tertampung pada APBD Sumut," pungkas Dameka.