SAMOSIR-Setelah mendapat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sumatera Utara, Jumat (17/4/2020) lalu, Pemerintah Kabupaten Samosir kembali masuk dalam sepuluh besar dalam nominator (kandidat) penerima Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2020, yang akan bersaing dengan 9 Kabupaten lainnya, yakni Bangka, Flores Timur, Klungkung, Kuburaya, Musi Rawas, Poso, Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Tanah Datar, dan Temanggung.

"Selamat pagi bapak/ibu, memohon doa dan dukungan untuk Kabupaten Samosir. Besok dalam pembukaan Musrembang Nasional yang dibuka langsung oleh Bapak Presiden Jokowi, melalui Vidcon (Video Confrence) dari Jakarta, akan diumumkan nominator (kandidat) penerima Penghargaan Pembangunan Daerah tahun 2020. Dimana, Kabupaten Samosir sudah masuk 10 besar secara Nasional untuk penerima PPD, dan dalam acara besok, akan langsung diumumkan untuk tiga besar. Semoga Samosir bisa masuk dalam tiga besar. Mohon doanya," tulis Bupati Samosir, Rapidin Simbolon melalui whatsaap, Rabu (29/4/2020).

Melalui rilis yang disampaikan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Samosir, menyebutkan, rentetan capaian itu tentunya didasari pada kerja keras dan cerdas dari Bupati/Wakil Bupati Samosir beserta jajarannya.

Capaian itu, juga merupakan realisasi kerja sama tim dalam satu kesatuan untuk mencapai visi Samosir yang telah ditetapkan yaitu terwujudnya masyarakat Samosir yang sejahtera, mandiri, dan berdaya saing berbasis pertanian dan pariwisata.

Disampaikan, mengutip pernyataan kepala BPK Perwakilan Sumatera Utara, Eydu Oktain Panjaitan, muara capaian itu adalah meningkatkan “kesejahteraan masyarakat Samosir secara merata".

Dan hal itu adalah tugas yang berat nan mulia, namun jika dipikul bersama legislatif, yudikatif, dan seluruh elemen masyarakat, maka itu bukanlah keniscayaan. Itu adalah harapan yang dapat ditunaikan dalam kerja keras yang terus menerus untuk kemaslahatan Samosir ke depan.

Lebih lanjut disampaikan, bukan tidak ada kekurangan, dan tidak menutup mata untuk itu. Namun prinsipnya, siapa pun yang memimpin dan mengelola Kabupaten Samosir, pasti ada kekurangannya jika dilihat dari ragam sudut pandang. Tetapi, lebih baik berkonsentrasi pada hal-hal yang dapat dikerjakan untuk kebaikan bersama daripada terus merenung dalam ragam kekurangan, minus solusi, dan kerja nyata.