BATUBARA-Untuk mengantisipasi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19, pemerintah telah menambah nominal Bantuan Sosial Program Sembako untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari sebelumnya Rp150.000 per bulan menjadi Rp200.000 per bulan, terhitung mulai bulan Maret 2020. Namun sayangnya, jumlah sembako yang diterima KPM di Batubara, Sumatera Utara, tidak sesuai dengan nominal yang ditetapkan pemerintah.

Hal tersebut pun dikeluhkan seorang warga Batubara di media sosial facebook dengan akun NB (inisial), pada Jumat (24/04/2020) pagi. Dalam postingannya, warga tersebut mempertanyakan total nilai sembako yang diterima.

"Hari ini bantuan makin tdk sesuai dengan angka yg ada di struk ini yg didapat hanya beras 10 kg, telor 13 butir, brokoli setengah kilo, jeruk asam 1 kg...apa sesuai dengan angka yg ada? Dimn lari sisanya? kok makin parah dari yg kemaren..bukan tambah membantu tp tambah menyulitkan..kata pemerintah pusat membantu saat covid 19..buktinya mana? Sama siapa harus ditanyakan..lau dihitung kasarnya semua bahan it hanya 140 ribu jd 60 rb lg kemana? Tolong jawab Masyrakat awam juga bisa berhitung ingat itu," keluh NB di akun facebooknya.

Dalam postingan tersebut NB juga menyertakan foto bahan belanjaan yang ditebus di salah salah e-warung beserta struk belanjaan sebesar Rp200.000.

NB yang dihubungi wartawan membenarkan postingan tersebut. Menurutnya pada Jumat (24/04/2020) ia menebus paket sembako di salah satu e-warung di Desa Gambus Laut dengan nominal Rp200.000. Namun NB hanya mendapat 10 Kg beras, 1 Kg jeruk, ½ Kg brokoli dan 13 butir telur yang jika dibeli di pasar hanya seharga Rp140.000 saja.

Wartawan kemudian menghubungi pemilik e-warung, Edy Masyuri. Kepada wartawan Edy membenarkan menyalurkan sembako seperti yang disebutkan NB. Namun Edy mengaku hanya menyalurkan saja, sedangkan sembako dipasok pihak ketiga yang telah ditentukan. Edy mengatakan hanya diberi keuntungan sebesar Rp11.000 per paket.

Sementara itu Pendamping Sosial Program Sembako Kabupaten Batubara, Sony Agata, enggan memberikan klarifikasi terkait adanya dugaan pemotongan Program Sembako tersebut. "Klarifikasi ke Pak Kadis [Sosial] saja ya Pak, Saya kan cuma koordinator," ucap Sony di ujung telepon.

Dugaan pemotongan Program Sembako ini sudah berlangsung lama. Kadis Sosial Batubara, Ishak Liza, yang dikonfirmasi wartawan beberapa waktu lalu berjanji akan mengevaluasi penyaluran Program Sembako. Namun nyatanya hingga kini praktik penyimpangan masih terus berlanjut.