LANGKAT-Terobosan camat Bahorok, Dameka Putra Singarimbun S STP menangani penyebaran awal merebaknya virus covid-19 corona layak diapresiasi acungan jempol.

Pasalnya penanggulan secara swadaya diawali dari lingkungan kantor kecamatan. Mulai dari staf, kepala seksi (kasi) secara sukarela memberi bantuan pengggalangan dana.

Tidak ada paksaan namun seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan kantor kecamatan merasa terpanggil hati nuraninya untuk saling membantu.

"Tidak ada batasan waktu, namun kita telah sepakat penggalangan dimaksud akan berakhir hingga penyebaran virus dinyatakan aman /tuntas," tutur Sekretaris kecamatan (Sekcam) Bahorok, Rukun Sinuraya SE ketika ditemui dikamar kerjanya, Selasa, (14/4/2020).

"Menurutnya dengan kesadaran, seluruh ASN dijajaran kantor kecamatan tidak merasa terbebani dengan pengggalangan dana itu," ujarnya tersenyum.

Bagikan Sanitizer ke angkutan umum

Dihari yang sama camat Bahorok, Dameka Putra Singirimbun S STP ketika dikonfirmasi disela -sela pembagian Sanitizer ke angkutan umum Pembangunan Semesta (PS) jurusan Medan -Bukit Lawang di Simpang Empat Bahorok.

Disinggung tentang penyerahan Sanitizer ke angkutan umum, camat mengatakan rentan dengan penyebaran. "Keselamatan bersama antara supir dan penumpang. Setiap penumpang, disarankan untuk mencuci tangan dengan Sanitizer saat berangkat dan turun Isi ulang," ujarnya sembari mengingatkan kepada para supir/mandor untuk melapor ke pihak kecamatan/relawan jika Sanitizer yang dibagikan telah kosong untuk di isi kembali.

Sementara Opan mewakili mandor angkutan PS saat dimintai komentarnya tentang pembagian itu mengaku salut dan terharu. Tidak menduga pimpinan kecamatan (camat-red) peduli terhadap penyebaran virus corona bisa terjadi di angkutan umum.

"Penumpang silih berganti dari berbagai daerah dan tujuan serta keperluan sehingga cukup rentan dengan penyebaran," ujarnya.

Saat ini armada PS yang beroperasi hanya sekitar sembilan unit. Berbeda dengan sebelum merebaknya covid-19 setidaknya 30-an armada beroperasi setiap hari.

"Cukup berdampak terhadap ekonomi supir, banyak yang menganggur, tidak ada penumpang sehingga pemilik armada/supir memilih nonggok," kata Opan sedikit lesu.

Pantauan Gosumutcom, relawan covid-19 kecamatan serta Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) dan Forum kordinasi pimpinan kecamatan (Forkopimcam) membagikan masker di posko desa Empus dan menyemprot disinfektan ke kenderaan yang melintas untuk membasmi penyebaran virus.