LHOKSEUMAWE–Setelah merespon perkembangan ekonomi digital, Bank Indonesia Perwakilan Lhokseumawe terus mendorong para pelaku usaha menggunakan transaksi non tunai berbasis QR Code.

Pelaku usaha besar saat ini lebih memilih proses pembayaran menggunakan non tunai karena dianggap lebih efektif dan mudah, hanya saja pelaku UMKM masih lebih banyak memilih proses pembayaran tunai, karena UMKM khususnys diwilayah kerja KPw BI Lhokseumawe lebih banyak degeluti oleh masyarakat ekonomi menengah ke bawah.

“Oleh karena itu BI Lhokseumawe terus mendorong kepada pelaku UMKM agar tetap menggunakan proses pembayaran menggunakan non tunai berbasis QRIS. Sekarang UMKM ada sebagian melakukan proses pembayaran non tunai da nada juga tunai, tapi pelaku UMKM sudah menunjukan kemajuan yang cukup signifikan diwilayah kerja BI Lhokseumawe,” ungkap KPw BI Lhokseumawe Yukon Afrinaldo, disela-sela acara Pekan QRIS Nasional dipusatkan di KPw BI Lhokseumawe, kemarin.

Dengan QRIS, urainya, kita dapat mendorong kemajuan sektor UMKM termasuk koperasi, yang tentunya mempercepat akses keuangan bagi pelaku usaha dimanapun dan siapapun dia, sehingga membantu peningkatan aktivitas inklusi ekonomi, dimana pelaku usaha tersebut berada.

Selama satu minggu, kata Yukon Afrinaldo telah melakukan sosialisasi dan onboarding kepada mini market/toko swalayan, warung kopi, kantin di Politeknik Negeri Lhokseumawe. Tempat pangkas rambut, masjid, agen bank dan hotel serta restoran di Kota Lhokseumawe.

Di Kota Lhokseumawe sendiri, hingga 10 Maret 2020, merchant yang sudah terdaftar dan memasang QRIS sebanyak 112 merchant dan jumlah ini akan terus bertambah karena masih banyak yang dalam proses pendaftaran.

Diharapkan dengan semakin banyaknya merhant yang menyediakan opsi pembayaran menggunakan QRIS akan menarik masyarakat untuk melakukan transaksi menggunakan QRIS karena sifatnya universal, gampang, untung dan langsung (UNGGUL).

Puncak acara PQN 2020 di Kota Lhokseumawe dilaksanakan pada tanggal 15 Maret 2020 lalu di lingkungan Kantor Bank Indonesia Lhokseumawe. Acara tersebut diawali dengan pawai QRIS yang diikuti oleh pegawai Bank Indonesia Lhokseumawe, seluruh Perbankan di Kota Lhokseumawe, GenBI Kota Lhokseumawe, dan masyarakat umum.

Pawai ini bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat tentang apa itu QRIS. Selain itu, dalam acara dimaksud telah diadakan bazar dengan menghadirkan beberapa merchant terpilih yang melayani pembayaran menggunakan QRIS sehingga peserta dapat berkesempatan untuk mencoba pembayaran menggunakan QRIS dari aplikasi pembayaran apapun.

Dalam kesempatan itu hadir Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya, sekaligus memberikan sambutan dan menetapkan Kota Lhokseumawe sebagai kota siap QRIS. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Yukon Afrinaldo secara simbolis menyerahkan QRIS dengan ID Kota Lhokseumawe kepada Walikota Lhokseumawe, Suaidi Yahya sebagai simbol bahwa Kota Lhokseumawe sudah siap mengimplementasikan QRIS.