MEDAN-Sektor pariwisata Singapura mencatat pertumbuhan dalam jumlah kunjungan wisatawan dan pendapatan pariwisata di 2019, sebuah tren baik yang terjadi selama empat tahun berturut-turut. Tingkat kunjungan wisatawan (Visitor Arrivals) secara global ke Singapura naik 3.3% pada 2019 mencapai 19,1 juta wisatawan, dengan total penerimaan pariwisata (Tourism Receipts) bertumbuh 0,5% sebesar S$27,1 miliar.[1] Namun, angka kunjungan dan penerimaan pariwisata Singapura di 2020 diperkirakan akan terkena dampak dari wabah COVID-19.

Meski industri dan bisnis pariwisata Singapura tetap terbuka, beberapa tindakan serius telah diimplementasikan oleh Singapore Tourism Board (STB) untuk melindungi kesehatan dan keamanan seluruh wisatawan, termasuk wisatawan Indonesia. Sebuah Tourism Recovery Action Task Force yang terdiri dari para stakeholder yang berasal dari sektor publik dan swasta, termasuk STB, juga telah dibentuk untuk membuat rencana pemulihan dan pertumbuhan ke depan.

Chief Executive STB, Keith Tan dalam jumpa pers Senin (9/3/2020) di Restaurant Belmondo Medan menyatakan sektor pariwisata Singapura menghadapi tantangan terbesar sejak wabah SARS di 2003. Namun, tidak seperti pada saat SARS terlebih dahulu, kali ini kami lebih siap dan tangguh. "Destinasi kami tetap atraktif, memiliki pipeline produk pariwisata yang kuat, dan portofolio pasar yang beragam," ujarnya.

“Pertumbuhan yang telah kami nikmati selama empat tahun belakangan ini mencerminkan kekuatan fundamental sektor pariwisata kami,” tambahnya. “Dengan dukungan dari industri dan melalui joint taskforce yang terbentuk, kami akan terus membangun kapabilitas, melakukan transformasi dalam bisnis pariwisata kami, dan bangkit dengan kuat setelah terpaan COVID-19.”

COVID-19 diperkirakan akan memberikan dampak signifikan terhadap jumlah kunjungan wisatawan ke Singapura, khususnya dari Tiongkok, yang menyumbang sekitar 20% angka kunjungan wisatawan internasional. Namun, STB telah menerapkan portofolio pasar yang beragam. Indonesia tetap merupakan negara sumber kunjungan wisatawan terbesar kedua untuk Singapura, dengan 3,11 juta wisatawan Indonesia berkunjung di tahun 2019 – sebuah angka rekor yang tinggi.

Rekor tinggi kunjungan wisatawan Indonesia di 2019

Angka kunjungan wisatawan leisure dari Indonesia (+3%) tercatat sebagai salah satu yang memiliki pertumbuhan absolut tertinggi di 2019, bersama Tiongkok (+6%) dan Amerika Serikat (+13%). 11 dari 15 negara yang menjadi sumber utama wisatawan Singapura mencatat angka pertumbuhan kunjungan wisatawan pada 2019, dengan sembilan pasar di antaranya – Indonesia, Tiongkok, Australia, Filipina, Amerika Serikat, Korea Selatan, Inggris, Vietnam, dan Jerman – mencatat rekor kunjungan wisatawan yang tinggi.

Indonesia juga menjadi salah satu negara pendukung pertumbuhan pendapatan pariwisata Singapura, dengan banyaknya wisatawan leisure dari Indonesia melakukan aktivitas belanja, serta bertambahnya jumlah wisatawan Indonesia yang datang menggunakan maskapai penerbangan Singapura. Pada Januari hingga September 2019, angka pendapatan pariwisata dari Indonesia mencapai S$2,26 miliar dengan pertumbuhan (+6%), pertumbuhan absolut tertinggi secara year-on-year dalam devisa sektor pariwisata, di luar dari Sightseeing, Entertainment and Gaming (TR ex-SEG)

“Kami senang mengetahui bahwa wisatawan Indonesia yang berkunjung ke Singapura untuk liburan maupun bisnis lebih banyak dari sebelumnya. Rekor yang tinggi dari angka kunjungan wisatawan Indonesia menunjukkan Singapura sebagai destinasi yang diminati oleh wisatawan Indonesia, tidak hanya oleh wisatawan asal Jakarta, namun juga kota-kota di luar Jakarta. Pertumbuhan ini membuktikan bahwa pendekatan quality tourism dan upaya diversifikasi pasar ke kota-kota di luar Jakarta telah membuahkan hasil. Kami akan terus memberikan yang terbaik meski mengalami tantangan di awal 2020,” ungkap Mohamed Firhan Abdul Salam, Area Director STB Indonesia (Jakarta).

STB Indonesia juga telah memperkuat kampanye brand Passion Made Possible untuk menyampaikan pesan komunikasi melalui partnership dengan media yang dilakukan selama setahun, mendorong dan memperkuat hubungan dengan travel trade melalui roadshow di beberapa kota, serta bekerja sama dengan para inovator terdepan di bidang teknologi seperti Traveloka, Loket/GoTiX, dan Klook melalui penandatanganan Memorandum of Cooperation (MoC) yang memudahkan warga Indonesia untuk memesan perjalanan ke Singapura dan menikmati berbagai acara dan atraksi menarik di Singapura.

“Kami mengerti bahwa wisatawan Indonesia memiliki kekhawatiran terhadap situasi COVID-19 di Singapura maupun negara lainnya. Tetapi, kami percaya bahwa tindakan yang telah dilakukan Singapura saat ini akan memberikan rasa aman bagi para wisatawan. Namun demikian, kami telah siap menghadapi tahun sulit ke depan. Saya dan tim telah bertemu mitra-mitra kami di bidang pariwisata untuk memahami tantangan yang dihadapi dan bagaimana kami bisa memberikan dukungan untuk jangka menengah dan panjang. Singapura tetap menjadi destinasi wisata yang menarik bagi warga Indonesia dan saya yakin kita bisa bangkit kembali dengan kuat, percaya diri, dan melanjutkan langkah-langkah yang bisa mendukung pertumbuhan berkualitas,” kata John Conceicao, Executive Director Southeast Asia, STB.

Skema INSPIRE untuk wisatawan BTMICE Indonesia

Singapura telah menjadi tuan rumah sejumlah acara perdana yang ternama di 2019 seperti Intelligent Transport Systems Congress, selain itu, acara-acara seperti EY Asia-Pacific Partners conference dan International Council of Nurses Congress telah menghadirkan angka yang baik untuk peserta mancanegara.

Sejak Januari hingga September 2019, pendapatan pariwisata (TR ex-SEG) untuk Business Travel and Meetings, Incentive Travel, Conventions and Exhibitions (BTMICE) secara global menurun 7% year-on-year dengan nilai S$3,2 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan kunjungan wisatawan BTMICE karena situasi makro-ekonomi yang berdampak pada pengeluaran wisata.

Untuk mendukung dan menonjolkan keunggulan Singapura, STB meningkatkan skema In Singapore Incentives & Rewards (INSPIRE) untuk menarik lebih banyak wisatawan dari sektor BTMICE. Program insentif global INSPIRE yang baru ini menawarkan berbagai pengalaman yang dirancang khusus untuk menyasar kelompok MICE, baik skala kecil dan menengah dari seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia.

Melihat ke depan

Dengan situasi COVID-19 yang diperkirakan akan berlanjut untuk sementara, STB akan terus mengidentifikasi langkah-langkah yang efektif untuk menjaga wisatawan tetap sehat dan aman, serta memberi dukungan pada industri pariwisata dan pekerja di sektor pariwisata. Bersama dengan mitra industri pariwisata, STB tetap mempertahankan rencananya untuk meningkatkan daya tarik Singapura sebagai destinasi wisata, dengan beberapa pekerjaan yang terus berkembang seperti di Mandai Nature Precinct, Jurong Lake District, Sentosa-Brani masterplan, peremajaan Orchard Road, dan perluasan Integrated Resort. STB juga akan terus mengeksplorasi kemitraan strategis bersama perusahaan dan merek internasional maupun regional, untuk memperkuat nilai tambah Singapura sebagai destinasi wisata.

“Tidak ada saat yang lebih tepat dari saat ini untuk melakukan investasi di bidang pariwisata dalam rangka mendukung bisnis kita, membangun kepercayaan dalam pariwisata, dan meningkatkan daya tarik destinasi kita – sehingga ketika keadaan mulai membaik, Singapura dapat segera melakukan pemulihan untuk pertumbuhan yang kuat. STB tetap berkomitmen terhadap rencana pariwisata Singapura jangka menengah hingga jangka panjang untuk memastikan bahwa Singapura memiliki keberlanjutan yang kuat untuk menarik wisatawan baru maupun sudah pernah ke Singapura,” kata Keith Tan.

Beberapa program baru dan peremajaan yang dapat dinantikan oleh para wisatawan di 2020 antara lain Magical Shores di Siloso, Dota 2 Singapore Major dan Matisse & Picasso – yang pertama dari empat pameran seni internasional khusus di National Gallery Singapore.

Singapura juga memiliki deretan acara yang menarik di sektor BTMICE sepanjang 2020 dan beberapa tahun ke depan. Beberapa acara penting di antaranya adalah gamescom asia 2020, Asia Pacific Life Insurance Congress dan the Million Dollar Round Table Global Conference di 2021, serta World Congress of Dermatology 2023.