LABURA - Banjir bandang menerjang Dusun Siria-ria, Desa Pematang, Kecamatan Na IX X, Kabupaten Labuhanbatu Utara, Minggu (29/12/2019) dini hari tadi. Selain menghanyutkan 9 rumah, banjir bandang ini juga menyebabkan putusnya jembatan, rusaknya areal persawahan warga, dan hilangnya 1 keluarga.

Kabar ini pun viral dan menghebohkan warganet sebagaimana yang diposting oleh akun Facebook, Labura Ku.

Menurut postingan itu, 1 keluarga tersebut yakni Akbar Sipahutar (Suami), Cahaya Nasution (Istri), Reni Sipahutar (anak pertama)
dan 2 orang adiknya, belum juga ditemukan.

Keluarga ini tinggal mondok di ladangnya. Bahkan, akibat banjir bandang tersebut, lahan kebunnya juga longsor. Begitu juga pondoknya juga terbawa longsor akibat tertimpa batu.

"Sampai saat ini belum ditemukan oleh pihak keluarga ataupun masyarakat sekitar, dugaan tertimbun longsor ataupun terbawa arus. Begitu kabar yang saya investigasi langsung pada keluarganya di sana Bang," ungkap Muhammad Kohar Ritonga dalam postingan tersebut.

Informasi ini juga diaminkan Kepala BPBD Sumut, Riadil Akhir Lubis, sebagaimana broadcast yang diterima wartawan.

"Rumah hilang/hanyut ada sekitar 9 unit, 17 unit rumah rusak berat, korban hilang diduga 5 orang, 1 keluarga dan belum ditemukan," ujarnya.

Selain itu, Riadil juga menerangkan, banjir bandang ini juga menyebabkan jembatan besar hancur di jalan kabupaten, beberapa titi/jembatan kecil juga hanyut, tanah longsor, lahan pertanian rusak berat tertimbun batu besar, lumpur dan kayu-kayu besar seluas 15 hektar, 1 desa masih terisolir yakni Desa Hatapang.

"Posko utama sudah dibentuk dan dibantu oleh 25 personel TNI dan polsek. Bantuan juga sudah diberikan kepada masyarakat dan alat berat sudah dikerahkan 2 unit dari Pemkab Labura serta milik perusahaan atau pribadi warga," terangnya.

Dia juga menyampaikan, untuk sementara warga mengungsi di tempat warga di tempat tinggi, sekolah dan rumah penduduk.