MEDAN - Balai Veteriner Medan menegaskan bahwa ternak babi di tujuh kabupaten kota di Sumatera Utara, terindikasi African Swine Fever (ASF) atau flu babi. Hal ini berdasarkan uji laboratorium terhadap kasus matinya banyak babi di wilayah Sumut.

Menanggapi ini, Praktisi Kesehatan Sumatera Utara, dr Umar Zein menerangkan, Cholera yang disebabkan karena bakteri bisa diiobati dengan antibiotik dan cairan.

"Kalau flu atau influenza, penyebabnya virus Influenza A. Obatnya adalah anti virus seperti Amantadine dan Oseltamivir," jelas Umar Zein, Jumat (8/11/2019).

Umar menjelaskan, kemungkinan penyakit pada babi tersebut dapat menular ke manusia melalui kontak langsung atau udara atau melalui saluran makanan seperti pada Flu Burung (Avian Influenza).

Begitupun, Ketua Prodi di FK UISU ini menegaskan, perlunya pemeriksaan laboratorium untuk memastikan jenis bakteri dan virus yang menyebabkan sakitnya pada babi.

"Ini untuk mengetahui sifat-sifat kumannya, apakah bisa bermutasi ke manusia (atau tidak)," bebernya.

Meski Balai Vetenary Medan sudah melakukan pemeriksaan laboratorium, namun Umar menambahkan perlunya diketahui lebih lanjut soal strain bakteri dan virusnya. Misalkan, seperti virus H1N1, H3N1 atau H5N1 (Flu Burung) atau ada strain baru lagi.

Di akhir wawancara, Umar menerangkan, masyarakat yang mengonsumsi babi sehat dan dimasak sempurna, tidak perlu khawatir tertular.