PALAS - Pemerintah Provinsi Sumut melalui UPT SDA Batang Angkola Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang, telah membangun proyek rehabilitasi irigasi di Kabupaten Padang Lawas. Pembagunan saluran irigasi di lokasi wilayah Balaka Sitongkon, Kecamatan Lubuk Barumun, tersebut bertujuan untuk meningkatkan sasaran optimalisasi mengairi areal persawahan serta meningkatkan standart taraf hidup petani melalui peningkatan areal tanaman dan produksi pertanian.

Nasrun Harahap, selaku pelaksana atau penyedia bahan rehabilitasi, perbaikan dan peningkatan infrastruktur irigasi di Balaka Sitingkon saat ditemui di Desa Bonal, Minggu (3/11/2019) mengatakan, program rehabilitasi dan peningkatan infrastruktur irigasi ini merupakan salah satu target untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

"Saluran irigasi ini diharapkan berpotensi untuk optimalisasi mengairi lahan persawahan petani di kabupaten Palas, khususnya di wilayah Balaka Sitongkon sekaligus berfungsi untuk mengantisipasi banjir di desa," terangnya.

Pembuatan saluran irigasi sepanjang 200 meter ini, sebut Nasrun, dikerjakan CV Jevanya atau Jefri Purwanto Nainggolan di empat titik yang melingkupi Desa Bonal, Batang Tanggal Baru serta Batang Bulu Jae, Kecamatan Lubuk Barumun yang bersumber dari anggaran APBD Provinsi Sumut Tahun 2019 dengan pagu anggaran sebesar Rp.848.980.556.

"Bangunan saluran irigasi dengan kontruksi pekerjaan memiliki tinggi yang bervariasi dari 120-150 sentimeter dengan lebar 80 sentimeter serta pondasi dalam 50 sintemeter, telah sesuai bestek, dengan progres telah mencapai 70 persen," ungkap Nasrun.

Kepala Desa Bonal, Kecamatan Lubuk Barumun, Pardamean Daulay bersama Ketua BPD Mhd Rajab Daulay yang ikut serta mengawasi pengerjaan saluran irigasi mengatakan, proyek saluran irigasi ini sangat bermanfaat bagi kalangan petani di desa, sebab areal persawahan tidak lagi mengalami kekurangan saat musim kemarau.

Selain itu, lanjut Pardamean, dengan adanya saluran irigasi ini, tanah masyarakat akan terhindari dari longsor serta musim tanam padi di areal persawahan tidak lagi ada kendala karena kebutuhan air dapat terairi secara merata.

"Saluran irigasi ini juga berfungsi sebagai pengaturan debit air di saat musim kemarau, sehinga dapat mengoptimalisasi untuk mengairi lahan persawahan petani," kata Pardamean.

Sebelumnya, Tokoh Masyarakat Bonal, Aspan Harahap mengatakan, masyarakat menyambut positif pembangunan saluran irigasi ini, karena dapat berkontribusi meningkatakan ekonomi petani dari hasil produksi panen padi.

"Saluran irigasi ini juga nantinya dapat menjadi sumber pendapatan warga dengan dikelola untuk pemeliharaan ikan melalui kegiatan lubuk larangan desa," imbuh Aspan seraya berterima kasih kepada pemerintah provinsi yang peduli dengan warga petani.

Kepala UPT SDA Batang Angkola Dinas Sumber Daya Air Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumut, Yetno dihubungi melalui telepon seluler mengatakan, rehabilitasi saluran irigasi ini bertujuan mendukung program pemerintah untuk swasembada pangan serta peningkatan ekonomi petani yang lebih baik.