MEDAN - Praja Muda Karana atau dikenal dengan sebutan Pramuka, diharapkan menjadi agen of change di bidang kesehatan di Provinsi Sumatera Utara, melalui salah satu satuan karyanya (Saka), yakni Saka Bakti Husada. "Saka Bakti Husada merupakan salah satu Satya Karya Pramuka yang menyangkut kesehatan. Jadi mereka diharapkan dapat menjadi agen of change yang bisa menularkan kepada kawan-kawan sebayanya," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan kepada wartawan di Medan, Rabu (23/10).

Untuk itu, Alwi mengaku, Dinas Kesehatan akan memberikan pelatihan kepada mereka, seperti bagaimana penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), hingga soal pelaksanaan pelayanan kesehatan. Ia menjelaskan, satu orang dari masing-masing Kwarcab akan diundang untuk berlatih bersama pengelola program dari Dinas Kesehatan satu orang, serta dua orang dari Puskesmas.

"Sehingga mereka ini nanti akan memiliki satu pandangan di Kabupaten/Kota. Kemudian dapat membentuk pangkalan-pangkalan Saka Bakti Husada ditingkat bawah atau di tingkat cabangnya," jelasnya.

Menurut Alwi, hal ini sangat strategis dalam upaya membangun kesadaran kesehatan di wilayah Sumut. Apalagi usia dari Saka Bakti Husada ini berkisar diantara umur 16 sampai 25 tahun.

"Jadi memang sangat strategis untuk memberikan mereka muatan kesehatan," ujarnya.

Alwi menerangkan, jika hal ini bisa berjalan dengan baik, maka diharapkan dapat menjadi langkah kebangkitan Saka Bakti Husada di Provinsi Sumut.

Untuk output akhirnya, sambung dia, Sumut diharapkan dapat memiliki generasi muda yang berkesadaran tinggi akan kesehatan sebagai agen of change, yang bisa menggerakkan perubahan kearah kesehatan yang lebih baik.

"Jadi tahun depan, kalau itu terjadi akan ada semacam perkemahan, khusus untuk saka Bakti Husada ini," pungkasnya.