KARO - Bupati Karo Terkelin Brahmana di dampingi kepala Bappeda Ir Nasib Sianturi, secara resmi membuka lokakarya program Kotaku tahun 2019 dimulai 22-23 Oktober 2019 yang dihadiri para camat, kepala desa, OPD Karo, Selasa (22/10/19) di Hotel Rudang Berastagi.

Dalam sambutannya, Bupati mengatakan bahwa lokakarya program kota tanpa kumuh (kotaku) ini bagian dari salah satu perwujudan komitmen pemerintah untuk penanganan kawasan kumuh.

Pelaksanaan program Kotaku dilaksanakan sebagai upaya untuk membangun platform kolaborasi antara pemerintah, masyarakat dan juga swasta dalam upaya pencegahan dan penanganan pemukiman kumuh dengan menempatkan pemerintah daerah sebagai nahkoda masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan dan pemerintah pusat sebagai pendamping pemerintah daerah.

"Kendati demikian, program Kotaku berbasis masyarakat, dapat menjembatani dan bersinergikan komitmen dari berbagai pihak dalam mendorong dan menciptakan pemukiman yang layak," tandasnya.

Untuk itu, dia meminta agar tahun berikutnya, program Kotaku dapat memfokuskan pada bidang drainase.

"Sebab selama ini, kita tahu dan terlihat disudut sudut kota, kab Karo sering mengalami kebanjiran, akibat dari penataan drainase kurang baik," jelas Bupati.

"Harapan saya, ke depan jadikan lokakarya ini menjadi pemahaman strategi dan wawasan menjadi tanpa kota kumuh. Ini harus jadi persepsi kita semua jangan hanya fokus kepada yang tidak bermanfaat, tapi bermanfaatlah bagi masyarakat," imbuhnya.

Sementara, Kepala Bappeda Ir Nasib Sianturi menerangkan, kawasan kumuh perkotaan di Wilayah Karo mencapai 133, 00 Ha yang tersebar di 9 kelurahan Kecamatan Kabanjahe dan Berastagi.

"Sampai 2018, Pemerintah Karo berhasil menurunkan kawasan kumuh seluas 111,59 ha atau sekitar 83,80%," paparnya.

Pihaknya optimis dapat menurunkan 0 hektare permukiman kumuh di 2019 sebesar 21,47 ha atau sekitar 16.20%.