PORSEA-Pihak Managemen PT Toba Pulp Lestari(PT TPL) mengundang belasan jurnalis di Siantar-Simalungun guna keterbukaan informasi publik terkait Perusahaan penghasil bubuk(pulp) kertas satu-satunya di Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan Media Visit yang digelar oleh Pihak PT TPL berangsung pada, Selasa (27/8/2019) sekira jam 10.00 WIB.

"Kedatangan belasan jurnalis untuk kegiatan Media Visit 2019 langsung disambut Manager Coorporate Comunication Norma Hutajulu dan Humas Media Juliandri Hutabarat di Kantor PT TPL di Kecamatan Parmaksian, Porsea - Kabupaten Toba Samosir.

Juliandri Hutabarat selaku Humas Media PT TPL langsung mengajak belasan jurnalis untuk meninjau area pabrik pengohan bubuk(pulp) kertas tersebut. Lokasi pertama yang ditinjau yakni Divisi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT.TPL guna informasi terkait pengolahan air limbah tersebut.

Manager Divisi Instalasi Pengolahan Air Limbah(IPAL) Jekson Sinurat menjelaskan kepada para awak media terkait kadar asam(PH) air limbah sebelum dialirkan ke sungai Asahan. Menurut penuturan Jekson jika air limbah yang dialirkan ke sungai Asahan tidak membahayakan bagi lingkungan, karena sebelum limbah dialirkan sudah terlebih dulu diolah, dan kadar asam (PH) tidak melebihi 7,1.

"Untuk membuktikan air limbah yang dialirkan kesungai Asahan, PT TPL memelihara ternak bebek serta Ikan dengan air limbah. "Bisa kita lihat sendiri dampak air limbah tersebut apakah memang berdampak buruk kepada peliharaan ternak dan tanaman. Bebeknya sehat, tanaman subur," ungkap Jekson seraya menunjukkan usaha ternak bebek, kolam ikan serta tanaman pertanian kepada para awak media.

Setelah dari Divisi Pengolahan Limbah, Juliandri kembali mengajak para awak media untuk meninjau Divisi Nursery(Pembibitan) Ecalyptus dan Pondok Bina Tani. Manager Divisi Nursery (Pembibitan) memaparkan terkait proses pembibitan Ecalyptus sebagai bahan baku bubuk(pulp) kertas dari awal hingga dipanen. Bahan baku bubuk(pulp) kertas yang dihasilkan PT TPL adalah Ecalyptus, dan proses pembibitan hingga dapat diolah(dipanen) 5 hingga 6 tahun.

Sementara Manager Pondok Bina Tani menjelaskan terkait pemanfaatan lahan bagi masyarakat. Hingga saat ini kelompok Bina Tani PT TPL sudah ada 50 kelompok untuk dibina memanfaatkan lahan pertanian untuk dikelola, seperti penanaman cabe. "Tomat, jagung, ubi, dan lainnya. Dan pondok Bina Tani ini nanti akan berkelanjutan," paparnya.

Manager Coorporate Communication Norma Hutajulu menjelaskan PT TPL beroperasi di Kecamatan Parmaksian Kabupaten Toba Samosir sejak tahun 2003, dan bahan baku yang digunakan 100% batang pohon Ecalyptus yang diproduksi sendiri dikawasan konsesi Hutan Tanaman Indonesia(HTI).

Norma juga menampik terkait informasi bahwasanya air limbah PT TPL berdampak pada pencemaran lingkungan Danau Toba yang hingga saat ini terus bergulir, "karena secara letak geografis Danau Toba dan PT TPL sangat jauh yakni mencapai 6 kilometer, dan informasi tersebut tidak dapat dipertanggung jawabkan. Bagi siapapun yang ingin meninjau operasional PT TPL, silahkan datang dan pintu Perusahaan terbuka lebar untuk membuktikan kebenarannya," tandasnya. *