MEDAN - Aksi begal bersepeda motor di Medan semakin mengkhawatirkan. Penerapan tembak di tempat bagi pelaku begal pun dirasa sudah tepat.

Demikian dikatakan Ketua Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (AMPUH) Muhammad Suzali SH, Senin (26/8/2019) di Medan didampingi Sekretaris Iqbal Saputra Siregar SH.

Menurut dia, aksi kriminal yang dilakukan begal motor yang semakin marak di jalanan Kota Medan, membuat masyarakat semakin resah dan merasa tak nyaman.

Untuk itu, pihaknya mendukung upaya konkrit Kapolda Sumut dan jajarannya yang memberantas begal sampai ke akarnya.

"Bila perlu tembak mati di tempat, karena semakin menjadi-jadi. Apalagi kita tau mereka sempat ada yang sampai menyerang wanita dan anak-anak serta petugas kepolisian itu sendiri. Jadi tak perlu ada toleransi," tegas Suzali.

Suzali juga berharap Kapolda Sumut bisa terus mengintruksikan jajarannya untuk berpatroli khususnya di jam-jam malam yang sangat rawan aksi pembegalan.

"Khususnya pada titik yang terdeteksi rawan agar masyarakat tak perlu was-was jika melintas di jalanan pada malam hari," ujar Suzali.

Suzali menegaskan bahwa begal dan aksi kriminalitas merupakan musuh bersama masyarakat Kota Medan.

"Kota Medan ini kehilangan rasa aman dan nyaman. Maka kriminalitas sudah menjadi musuh bersama," tukas Suzali.

Sebelumnya Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto juga mengatakan, pihaknya telah mengintruksikan anggota di lapangan untuk tak segan-segan memberi tindakan tegas para pelaku begal. Demi terciptanya suasana aman dan nyaman untuk masyarakat sumut khususnya Kota Medan.

Hal tersebut diungkapkannya saat memaparkan kasus begal sadis di depan Kamar Jenazah RS Bhayangkara Polda Sumut di Medan, Rabu (21/8/2019).

Empat anggota komplotan begal sadis di Medan berhasil dibekuk aparat polisi dari Polsek Medan Baru dan Polrestabes Medan. Dua di antaranya kemudian tewas tertembak setelah menyerang petugas saat penangkapan.

Para pelaku begal tersebut bernama Guntur Syahputra, Leou Halawa, Tengku Hidayat dan M. Ferdian. Guntur dan Leou adalah dua pelaku yang tewas. Sedangkan Hidayat dan Ferdian, kedua kakinya ditembus timah panas.