MEDAN - Meningkatkan serta menjaga kebersihan kunci terhindar dari penyakit Hepatitis A. Penyakit yang tengah melanda Jawa Timur yang menyerang hampir 1.000 masyarakat di sana bahkan sudah menjadi Kasus Luar Biasa (KLB). Untuk itu perlu diketahui melalui apa saja penularan penyakit tersebut.

Menurut dr Imelda Rey, M.Ked (PD), SpPD-KGEH penyakit Hepatitis disebabkan oleh banyak penyebab, salah satu yang paling sering adalah virus. Virus yang paling sering itu yakni A,B,C, D dan E. “Penyakit Hepatitis adalah peradangan pada hati yang cara penularannya dari fecal oral yakni virus ini masuk dari makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh virus Hepatitis A,” katanya, Senin (1/7).

Perlu diketahui bahwa virus Hepatitis A tahan di ph atau tingkat keasaman di bawah 3 dan di dalam lambung manusia virus tersebut bisa tahan. Kadang juga bisa tidak ter in active pada suhu rendah atau tinggi.

Maka dari itu, Dokter Spesialis Penyakit Dalam di RSUP Haji Adam Malik Medan ini mengingatkan agar tidak memakanan maknaan dan minuman yang kurang bersih. “Perlunya menjaga kebersihan dan sangat penting mencuci tangan setelah dari toilet,” bebernya.

Imelda mengatakan berdasarkan data nasional di Indonesia paling banyak ditemukan adalah penyakit Hepatitis B sebanyak 21,8% sedangkan Hepatitis A sebanyak 9,3% lalu Hepatitis C sebanyak 2,5%.

“Nah, di RS Adam Malik memang tidak mencakup seluruh Sumatera Utara (Sumut) namun karena kita rumah sakit tipe A berdasarkan data yang kita terima tahun 2018 untuk pasien Hepatitis A yang rawat inap ada 3 orang dan yang rawat jalan ada 9 orang. Untuk Hepatitis B rawat inap ada 34 orang dan rawat jalan 112 orang. Kalau untuk Januari sampai Mei 2019 ini pasien rawat jalan ada 4 kunjungan dan pasien yang rawat inap ada 1 pasien,” jelasnya.

Staff Divisi Gastroenterohepatology Fakultas Kedokteran USU ini juga menjelaskan salah satu yang harus diketahui untuk Hepatitis A dan Hepatitis E biasanya akut dan tidak menjadi kronis. Namun, bukan berarti itu tidak berbahaya. Sebab gejalanya bisa ringan sampai koma. Berbeda dengan Hepatitis B, C dan D bisa jadi kronis sehingga bisa menyebabkan kanker hati.

“Jadi memang sangat perlu sekali masyarakat mengetahui bagaimana pencegahan dan penularan supaya bisa menghindari. Karena menghindari lebih gampang dan lebih murah daripada pengobatannya,” terangnya.

Adapun salah satu pencegahan Hepatitis A adalah dengan melakukan vaksinasi. Begitu juga pada Ibu hamil perlu diskrining Hepatitis B, sehingga apabila terbukti menderita Hepatitis B, bisa dilakukan pencegahan penularan terhadap bayi yang dilahirkan segera setelah bayi lahir.

“Jadi perlulah masyarakat ini aware segeralah lakukan vaksin terutama ada di keluarga atau pasangan kita yang memiliki faktor resiko mengidap Hepatitis. Lalu seseorang yang bekerja memproduksi makanan atau misalnya lagi tenaga kesehatan yang sering berhubungan dengan pasien atau yang paling gampang tertusuk dengan jarum semua itu wajib skrining,” pungkasnya.