MEDAN – Sebagai perusahaan super-app terdepan di Indonesia, GOJEK berkomitmen untuk menyejahterakan mitra driver dan para pelaku ekonomi mikro lain yang tergabung dalam ekosistemnya.

Komitmen tersebut terus dijalankan melalui ragam inisiatif GOJEK yang terfokus untuk membangun fondasi kesejahteraan mitra driver yang tak lekang oleh waktu.

“Sustainability, atau keberlangsungan, adalah kata kunci strategi GOJEK untuk menjaga kesejahteraan mitra driver dan kualitas layanan kami,” tutur Teuku Parvinanda, Head of Regional Corporate Affairs GOJEK Wilayah Sumatera dalam pembukaan acara #NGOBROLbarengGOJEK siklus bulan Mei 2019.

Andri, panggilan akrabnya, menjelaskan dalam menjalankan strategi kesejahteraan mitra perlu didukung secara menyeluruh, dilihat dari tiga sisi yakni pendapatan yang berkesinambungan, pengelolaan keuangan yang baik, dan pengembangan skill dan pengetahuan.

“Untuk mencapai ketiga hal tersebut, kami selalu memastikan agar inovasi yang dihadirkan mendukung unggulnya kualitas layanan GOJEK. Tidak berhenti sampai disitu, kami juga menginisiasi Bengkel Belajar Mitra (BBM) dan mengembangkan program GOJEK SWADAYA,” ujarnya.

Inisiatif BBM dihadirkan secara rutin tiap bulan untuk mitra driver di Medan agar menjadi sumber daya yang unggul dan berkualitas, sehingga dapat menghadirkan layanan andal bagi konsumen. Ada dua jenis pelatihan pengembangan keterampilan di BBM yang disesuaikan dengan aspirasi dan kebutuhan mitra, yaitu Pengembangan Layanan Prima dan Pengembangan Kemampuan Diri.

Di Pengembangan Layanan Prima, pelatihan diberikan agar kualitas pelayanan mitra terus meningkat seperti P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan) dan Service Excellence (Pelayanan Prima). Sedangkan di Pengembangan Kemampuan Diri, GOJEK membekali mitra dengan Pelatihan Wirausaha dan Pengelolaan Keuangan agar mitra memiliki pemasukan tambahan sekaligus mampu mengelola keuangan.

“Sebagai satu-satunya pelatihan paling komprehensif di industri ride-hailing di Indonesia, ilmu yang mitra dapatkan dari BBM tidak hanya dapat meningkatkan taraf hidup, tetapi juga mengangkat kesejahteraan keluarga. Inilah yang menjadikan mitra kami berbeda. Tentu saja, konsumen juga diuntungkan dengan peningkatan kualitas layanan mitra. Begitu pun perekonomian lokal karena sifatnya BBM Pengembangan Kemampuan Diri itu untuk mendorong semangat berwirausaha,” tambah Andri. Saat ini BBM telah menjangkau lebih dari 1.000 mitra driver dan akan hadir di seluruh Indonesia secara bertahap.

Selain BBM, GOJEK juga menghadirkan program GOJEK SWADAYA. Melalui program ini, mitra mendapatkan akses ke ragam layanan finansial yang disesuaikan dengan kebutuhannya masing-masing dengan keuntungan sehingga semakin mampu mengelola keuangan dengan baik. Saat ini, program GOJEK SWADAYA telah diikuti oleh lebih dari satu juta penerima manfaat yaitu mitra driver dan keluarga se-nusantara. Salah satu mitra driver Medan yang telah merasakan manfaat dari program ini adalah Irwan Effendy.

“Waktu GOJEK mengumumkan tentang program GOJEK SWADAYA untuk cicilan sepeda motor, langsung aku daftar. Bayangkan bisa punya motor tapi rasanya seperti tidak membayar karena ringannya cicilan yang langsung dipotong dari pendapatan harian, persyaratannya pun mudah,“ ungkap Irwan.

Sebelum bergabung GOJEK, Irwan menggeluti dunia perdagangan (sales) selama 19 tahun.

“Aku tak menyangka bahwa pendapatan yang didapat sebagai mitra GOJEK cukup besar, lebih dari yang dibayangkan sebelumnya. Maka selain cicilan, aku mengambil beberapa program GOJEK SWADAYA di pilar Lindungi dalam bentuk proteksi kesehatan dan jaminan sosial. Apalagi aku ini sudah berumur, jadi penting untuk punya asuransi dan BPJS,“ tambahnya.

Pengembangan Fitur Khusus Mitra untuk Kesejahteraan Berkelanjutan

Selain fokus meningkatkan kualitas sumber daya mitra driver, GOJEK juga terus melakukan inovasi fitur untuk memudahkan mitra driver dalam kegiatannya sehari-hari. Fitur-fitur di aplikasi mitra driver dikembangkan berdasarkan aspirasi mitra yang didapat melalui KOPDAR mitra GOJEK, sebuah wadah diskusi dua arah antar mitra dan manajemen GOJEK, yang diadakan secara rutin 3 minggu sekali di 204 kota GOJEK beroperasi.

“Fitur dikembangkan sesuai dengan kebutuhan mitra sehingga menciptakan ruang yang nyaman saat bekerja dan mendukung mitra dalam memberikan pelayanan andal. Dengan layanan andal, mitra akan terus jadi pilihan konsumen di Indonesia dan pada akhirnya berdampak pada kesejahteraan itu sendiri,” tambah Andri.

Sebagai contoh, GOJEK mengembangkan fitur chat yang dapat membantu mitra driver menghemat pulsa, fitur rekapitulasi pendapatan (income summary) agar mitra semakin mudah mengatur keuangan, serta fitur pelaporan perilaku curang yang dapat membantu mitra untuk melindungi satu sama lain. Ada juga fitur in-app messages yang membantu penyampaian informasi yang selalu diperbaharui serta transparan dari GOJEK kepada mitra.

Herman Ongko mengungkapkan kisah pasang surut perekonomiannya sejak keluar dari perusahaan tempatnya bekerja dan usaha yang dirintisnya bangkrut. Kemudian sekitar dua tahun lalu, ia bergabung menjadi mitra driver GO-RIDE Medan dan merasakan perubahan dalam taraf kehidupannya.

“Saya tidak menyangka ternyata penghasilan melalui GOJEK cukup lumayan. Ditambah lagi, ada banyak program dari GOJEK untuk membantu para mitranya, seperti contohnya program GOJEK SWADAYA. Selain itu ada fleksibilitas waktu. Saya dapat mengatur jam kerja dan mengantar jemput anak tunggal saya ke sekolah,” bilang dia.

Herman yang juga memanfaatkan program proteksi kecelakaan Pasar Polis dan Tabungan Siaga kembali menambahkan, dengan penghasilan yang didapatkan, dirinya bisa membiayai sekolah anak dan merancang masa depan bersama.

Ragam pelatihan khusus dan pengembangan fitur serta kemudahan yang diinisiasi GOJEK mampu mendukung mitra semakin terdepan dalam kualitas dan pelayanan yang andal. Hal ini merupakan salah satu hasil strategi jangka panjang GOJEK untuk kesejahteraan berkelanjutan mitra.

“Strategi jangka panjang kami yang berfokus pada kesejahteraan mitra dan kualitas layanan, menjadikan GOJEK berhasil berkontribusi ke perekonomian Indonesia sebesar lebih dari Rp 44,2 Triliun di tahun 2018. Hal ini merupakan cerminan dari visi pendiri kami untuk memajukan ekonomi berbasis kerakyatan,” tambah Andri.

“Selain itu, data LD FEB UI turut menunjukkan bahwa tiap mitra GOJEK mengalami peningkatan penghasilan hingga 45% dengan penghasilan rata-rata mitra GO-RIDE Medan sebesar Rp 3,8 juta, di atas UMK kota Medan,” timpalnya.

Dengan keberhasilan yang dicapai oleh para mitranya, Andri berharap agar inisiatif dan inovasi yang dilakukan GOJEK dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh lebih banyak lagi mitra di Medan.

“Kami mengajak seluruh mitra driver GOJEK untuk memanfaatkan inisiatif yang disediakan sehingga teman-teman mitra semakin sejahtera,” tutup Andri.