PALAS-Pembentukan Forum Antar Umat Beragama Peduli Keluarga Sejahtera dan Kependudukan (FAPSEDU) di Kabupaten Padang Lawas (Palas) diselenggarakan oleh BKKBN Provinsi Sumut ,Rabu(24/4/2019) di aula Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A)Palas.

Kegiatan pembentukan FAPSEDU dibuka Kepala BKKBN Provinsi Sumut diwakili Kabid Pengendalian Penduduk Anthoni S. Sos mengatakan, pembentukan FAPSEDU ini bertujuan  untuk menguatkan dan memantapkan program keagamaan untuk kesejahteraan masyrakat.

Menurutnya, Fapsedu ini merupakan manefestasi spirit keagamaan dalam mewujudkan kesejahteraan ditengah kehidupan bermasyarakat dan ikut berperan aktif mendukung Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga sehingga dapat mencapai sasaran yang telah ditetapkan.

Peran serta tokoh agama, kata dia, ikut serta  mengendalikan penduduk yang memiliki berbagai macam karakter. Tentu dibutuhkan perjuangan keras agar jumlah penduduk di Indonesia terkendali. Salah satunya melalui tokoh agama yang dinilai memiliki peran penting.

"Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) membutuhkan dukungan dari para tokoh agama, agar pelaksanaan Program Kependudukan, Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga dapat mencapai sasaran," kata  Anthoni.

Kadis P2KBP3A Palas Drs.Amir Soleh Nasution berharap Fapsedu berperan aktif menyukseskan Program KKBPK dengan cara ikut serta menggalakkan Program Menjadi Orangtua Hebat dan Bina Keluarga Balita (BKB) untuk menyiapkan Generasi Emas 2045 berbasis keluarga.

“Diharapkan generasi penerus bangsa kedepan menjadi generasi yang cerdas, produktif, inovatif, damai dalam interaksi sosialnya, sehat, menyehatkan dalam interaksi alamnya, dan berperadaban unggul,” ujar Amir.

Narasumber Ketua FAPSEDU  Sumut Prof Hasan Bakti Nasution MA berharap peran serta tokoh agama berperan dan mendukung BKKBN dalam Program Generasi Berencana (GenRe), dengan meningkatkan pengetahuan, pemahaman, sikap, dan perilaku positif remaja tentang kesehatan reproduksi dan penyiapan kehidupan berkeluarga.

Peran FAPSEDU memiliki arti penting agar para  remaja dapat menghindari Triad Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR), yaitu seks pranikah, pernikahan dini, dan napza; memahami dan menerapkan kedelapan fungsi keluarga, serta memiliki kecakapan hidup (fisik, mental, spiritual, kejuruan, kemampuan menghadapi kesulitan).

Tokoh agama identik dengan penjaga moralitas umat, karena itu dengan berperannya tokoh agama dalam revolusi mental, sama artinya tokoh agama ikut memperbaiki dan menjaga moralitas umat agar tetap berada pada jalur yang benar sesuai ketentuan agama dan negara, jelas Hasan Bakti.

"Kami sudah merumuskan program penanaman revolusi mental berbasis keluarga sangat penting untuk  membawa  perubahan suatu bangsa dimulai dari diri sendiri," ungkap Ketua FAPSEDU Sumut ini.*