MEDAN - Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU) menjadi tuan rumah Konferensi Nasional Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI) VIII 2019 yang akan dilaksanakan pada tanggal 31 Maret - 02 April 2019 bertempat di Le Polonia Hotel & Conventation Medan. Pertemuan tingkat nasional ini mengangkat tema “Manajemen Bencana dan Kebencanaan di Negeri Cincin Api: Perspektif dan Kontribusi Sosiologis”. Ini merupakan kali pertama bagi prodi Sosiologi mendapat kepercayaan untuk menggelar forum pertemuan tingkat nasional, demikian pernyataan Ketua Program Studi Sosiologi Dr Harmona Daulay MSi yang juga sebagai penanggung jawab kegiatan di Medan.

Dikatakan Dr Harmona tentang latar belakang dipilihnya tema sentral tersebut, Indonesia merupakan Negara yang berada di wilayah cincin api (Ring of Fire). Hal ini menjadikan wilayah Indonesia berpotensi menghadapi bencana cukup tinggi. Sementara pengetahuan masyarakat terhadap bencana sangat diperlukan, karena bencana sering terjadi dan tidak dapat diprediksi kapan terjadinya.

"Dalam perspektif sosiologis, bencana sering sekali dipahami berdasarkan persepsi manusia atau masyarakat, dan atas apa yang mereka rasakan terkait pengalaman emosional pada kejadian-kejadian yang dapat mengancam kelangsungan hidup mereka. Bencana merupakan salah satu bagian definisi yang disusun dalam suatu konteks sosial budaya hidup masyarakat yang mengalami bencana," katanya kepada wartawan belum lama ini.

Berkaitan dengan hal inilah ungkapnya, APSSI tertarik untuk membuat Konferensi Nasional bertema Manajemen Bencana dan Kebencanaan di Negeri Cincin Api: Perspektif dan Kontribusi Sosiologi. Konferensi ini akan mengkaji manajemen bencana dan kebencanaan yang terdiri dari lima sub tema yang menjadi pokok permasalahan sosial baik lokal maupun global dengan menganalisis menggunakan pendekatan sosiologis.

Diantara sub tema pada Konferensi Nasional Sosiologi VIII ini yaitu, Peran Modal Sosial dan Media (Sosial) dalam Mitigasi Bencana, Transformasi Bencana, Perubahan Iklim, dan Pelestarian Lingkungan, Jender, Diskriminasi dan Bencana, Resiliansi dan Livelihood Pasca Bencana, dan Manajemen Risiko Bencana: Cross-Cutting Issues (Pendekatan Interdisipliner).

Lebih lanjut ia menambahkan, keynote speaker yang dihadirkan dalam pertemuan ini diantaranya Letjend Doni Monardo (Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Prof. Dwikorita Karnawati, M.Sc., Ph.D (Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (dalam konfirmasi), Rahmawati Husein, MCP, Ph.D (Dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Dr. Saut Aritua Sagala (Institut Teknologi Bandung), dan Wigyo Adiyoso SSos MA., Ph.D (Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional).

Sebagai steering committee kegiatan ini terdiri dari Dr Ida Ruwaida MSi (Ketua APSSI), Dr Jendrius PhD (Universitas Andalas), Dr Suharko (Universitas Gadjah Mada), Dr Ridho Taqwa (Universitas Sriwijaya), Prof Dr Emy Susanti MA (Universitas Airlangga), Muhammad Najib Azca SSos MA PhD (Universitas Gadjah Mada), Rektor Universitas Sumatera Utara, Dekan FISIP Universitas Sumatera Utara, dan sebagai Panitia Pelaksana yaitu Ketua Drs Muba Simanihuruk MSi, Sekretaris Drs T Ilham Saladin MSP.