MEDAN-Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto S.I.P dan Kapolri memberikan kuliah umum di kampus Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU).

Pada kesempatannya, Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkapkan keyakinannya bahwa pemuda dan mahasiswa Muhammadiyah adalah aset yang sangat potensial sekaligus harapan bagi negara. “Pemuda dan mahasiswa berperan dalam merawat negara kesatuan dan persatuan bangsa ini di era revolusi industri 4.0,” ungkap Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto di hadapan ratusan mahasiswa dan Civitas Akedemik UMSU, Rabu, (13/3/2019).

Lebih lanjut dikatakan orang nomor satu di jajaran TNI ini, tujuannya bersama Kapolri, Jendral Pol HM Tito Karnavian datang ke kampus UMSU selain untuk bersilaturahim juga bertukar fikiran dengan tokoh pemuda Muhammadiyah. “Saya meyakini di tangan pemuda dan mahasiswa adalah jaminan eksistensi di masa depan. Tanpa adanya mahasiswa yang unggul, maka Indonesia tentunya menghadapai hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Disebutkannya, dirinya sangat senang dapat menyampaikan tema hari ini tentang peran pemuda dan mahasiswa dalam merawat persatuan dan kesatuan bangsa di era revolusi industri 4.0.

Sebab menurutnya, tema ini sangat relevan dengan kondisi kekinian yang telah meghadapi berbagai dinamika kebangsaan, khususnya dalam menyongsong pesta demokrasi pemilu serentak April 2019. “Kita saat ini sedang memasuki era revolusi industri 4.0 adalah sebuah era yang diwarnai dengan berbagai kemajuan teknologi dengan kecepatan yang mengagumkan. Bahkan kemajuan teknologi tersebut diwarnai distrupsi yang di satu sisi membawa manfaat dan di sisi lain menimbulkan paradoks,” sebut Panglima.

Selain itu, Panglima menuturkan, perkembangan teknologi demikian pesatnya dan kini tidak lagi menggunakan server tapi menggunakan jaringan yang sangat tinggi, sehingga ia menegaskan pemuda yang unggul harus menangkap kecanggihan teknologi kalau tidak akan ketinggalan. “Pemuda yang unggul harus menangkap itu semua sesuai dengan apa yang sudah diemban universitas Muhammadiyah, unggul, cerdas dan terpercaya, itulah kunci. Apabila kita tidak menjadi manusia unggul maka akan ditinggalkan negara maju. Kita akan menjadi buih di lautan yang tidak berarti. Karena itu mari kita tangkap era revolusi industri 4.0,” tuturnya.

UMSU dengan TNI-Polri Bersinergi

Semantara itu, Rektor UMSU Dr Agussani MAP dalam pertemuan tersebut memaparkan tentang perkembangan UMSU yang berdiri sejak Tahun 1957 dan saat ini telah mengasuh 8 Fakultas S1, 1 D1, termasuk 1 fakultas Kedokteran dan juga terdapat 8 magister S2. “Perkembangan UMSU kita ini cukup baik. Sekarang sudah memiliki 3 kampus, di Mukhtar Basri ini ada 7 Fakultas, UMSU Denai ada 8 Magister dan Gedung Arca ada Fakultas Kedokteran dengan jumlah mahasiswa 20.077 orang, dan satu lagi akan kita buka program studi hukum S3,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, Agussani menerangkan, UMSU dengan TNI dan Polri sangat bersinergi, ada 5 Dandim dan Danyon yang kuliah di UMSU.

Kemitraan serta kerja sama yang merupakan bentuk Tridharma Perguruan Tinggi itu telah diwujudkan dengan adanya kerjasama bina desa di Sicanang dengan TNI dan dengan Polri dilakukan berbagai pendampingan hukum yang menjadikan UMSU saksi ahli. “Kehadiran TNI dan Polri ini merupakan moment bersejarah bagi UMSU, ini adalah kunjugan kedua TNI-Polri ke UMSU,” terangnya.

Selain itu juga, orang nomor satu di UMSU ini juga mengucapkan terima kasih bahwa di tengah kesibukan masih menyempatkan untuk memberikan kuliah umum di UMSU.

Karena itu, Agussani berharap, kehadiran keduanya dapat menumbuhkan semangat kebangsaan dan nasionalisme di generasi muda.

Hadir pada kuliah umum itu Wakil Gubernur Sumut, Lantamal 1 Belawan, Wakapolda Sumut, Brigjen Pol Mardiaz Kusin Dwihananto SH MHum, Ketua pemuda Muhammadiyah Wacaknanto, pimpinan fakultas hukum, pimpinan Muhammadiyah Sumut, Walikota Medan, dan para civitas akademik UMSU serta tamu undungan lainnya.