TOBASA-Jalan Mulia Raja Balige - Lumban Bulbul, salah satu jalan akses utama dipinggir Ibukota Kabupaten Toba Samosir menuju lokasi Pantai Wisata Pasir Putih Lumban Bulbul Balige kondisinya memprihatinkan. Saat hujan ia akan membentuk seperti kubangan kerbau.

beram/bahu ruas badan jalan tidak ditimbun sehingga dalam dan tampak bak kubangan kerbau dikala musim Hujan. dmBeram/Bahu jalan tersebut menuai kritikan dari warga sekitar karena sangat mengancam keselamatan warga dan Pengguna jalan lainnya.

  Jalan tersebut salah satu sasaran pembangunan oleh Pemerintah Pusat karena akses jalan utama menuju Pantai Pasir Putih Danau Toba Lumban Bulbul yang merupakan salah satu sasaran pembangunan Program Nasional untuk program pengembangan dan Pembangunan  Kawasan Destinasi Pariwisata Nasional menuju Pariwisata Go Internasional "Monaco Of Asia"yang pelaksanaan Perencanaan dan Program Pembangunannya dikelola oleh Badan Otorita Danau Toba (BODT).

Masih segar dalam ingatan masyarakat pasca pengaspalan jalan Jalan Mulia Raja Balige - Lumban Bulbul pada TA.2018. Menurut beberapa sumber yang dapat di percaya menjelaskan, Dana Anggaran untuk pembangunan pengaspalan Jalan tersebut  menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Toba Samosir Tahun Anggaran 2018.

Dalamnya beram/bahu jalan Mulia Raja - Lumban Bulbul Balige pada sepanjang ruas badan jalan yang sudah selesai dikerjakan oleh kontraktor. M. Pardede (62). Situmorang, Salah seorang warga setempat kepada Gosumut Jumat (25/1/2019) menyampaikan keluhannya atas keberadaa beram/bahu jalan Mulia Raja - Lumban Bulbul Balige yang tidak ditimbun sama sekali oleh rekanan pelaksana proyek.

"Coba kalian lihatlah yang di depan kantor Dinas Dukcatpil itu, beram pada bahu jalan tersebut sangatlah dalam dan sangat membahayakan dan mengancam keselamatan para pengendara khususnya para pengendara yangberpapasan. Dalamnya beram bahu jalan Mulia Raja sangatlah mengancam keselamatan jiwa para pejalan kaki lainnya," ujarnya.

Senada dengan ungkapkan M.Pardede, B.Simangunsong (47) yang kesehariannya bekerja pada jasa pengangkutan becak bermotor. Dikatakannya, akibat dalamnya beram sepanjang jalan yang sudah selesai dikerjakan membuat para pengguna jalan merasa sangat tidak nyaman dan terancam keselamtannya. Khusunya disaat kendaraan roda 2 dan 3 berpapasan dengan kenderaan roda empat atau lebih,akibatnya beram/bahu ruas badan jalan sama sekali tidak dapat digunakan,"imbuhnya.

Dengan kecewa bercampur emosi B.Pardede berkata, apakah pekerjaan pengaspalan Jalan seperti ini tidak ada penimbunan Beram/bahu jalan? cetusnya dengan nada kesal.

Jalan Mulia Raja yang dikerjakan ini adalah salah satu akses vital keluar masuk dari kota Balige menuju Kawasan Wisata Pantai Pasir Putih Danau Toba Lumban Bulbul salah satu ikon kawasan pariwisata yang didaulat Pemerintah Kab.Toba Samosir menuju misi pembangunan "Tobasa Hebat 2020".ungkap warga sekigar jalan dan beberapa pengendara yang melintasi jalan tersebut.

Masyarakat setempat dan para pengguna jalan lainnya sangat berharap perhatian dan tindakan serius dari Pemerintah Kab.Tobasa untuk meninjau kembali pelaksanaan pembangunan proyek penimbunan dan pengaspalan tersebut.

"Dengan situasi dan kondisi badan jalan saat ini, disinyalir pelaksananan pengerjaannya dikerjakan asal jadi saja," ujar S.Tampubolon (48) warga Sibalahotang kawasan Pantai wisata Danau Toba Lumbalbulbul Balige.

Menyikapi kejadian ini Gosumut mencoba konfirmasi ke Dinas PUPR Kab.Tobasa di Jln.AB.Silalahi desa Sianipar Kec.Balige. Sayangnya tidak satupun pejabat terkait yang bisa ditemui untuk klarifikasi. Informasinya, para pejabat yang terkait sedang sibuk dilapangan untuk mendampingi pemeriksa dari Pusat ke Lapangan (BPK).

Sesaat sebelum berita ini dikirimkan Jumat (25/1/2019) tampak didepan kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil salah seorang warga terjatuh dari kenderaan roda dua miliknya ketika hendak akan memasuki halaman perkantoran tersebut. lagi-lagi kejadian ini disebabkan oleh dalamnya beram bahu jalan.*