SERGAI-Pembagian Beras Rakyat Miskin (Raskin) di desa Lidah Tanah, Kecamatan Perbaungan, Sergai mulai menuai Berbincangan beberapa masyarakat sekitar. Pasalnya untuk pengurangan pembagian Raskin tersebut tidak ada melakukan musyawarah oleh penerima.

Sehingga penerima yang sebelumnya menerima kurang lebih 18 Kg, kini menjadi 2 kilo gram untuk Rakyat Miskin (Raskin), bahkan setiap pembagian raskin tersebut juga dikenakan biaya bervariasi sebesar Rp 800 rupiah sampai Rp 1000 rupiah/kilogram.

"Sebelumnya orang tua kita mendapatkan beras raskin sebanyak kurang lebih 18 kilogram. Itu semasa kades lama. Dan pengurang pembagian raskin tersebut secara bertahap dan terakhir kita mendapatkan 9 kilogram beras raskin. Namun sekarang orang tua kita sekarang hanya mendapatkan 2 kg beras raskin dan itupun tidak ada melakukan musyawarah pengurangan raskin tersebut," ucap Nusri (62) warga Dusun I, Desa Lidah Tanah, Kecamatan Perbaungan, Sergai.

Sebelumnya, lanjut Nusril. "Walaupun kita tinggal di Galang tapi kita masih warga lidah tanah sesuai KTP kita. Bahkan dirinya menceritakan untuk pembagian beras raskin di Deli Serdang aja tidak ada pungutan biaya (gratis-red) tapi kenapa di Sergai masih ada melakukan pengutipan. Buktinya orang tua kita bernama Galuh Purba (85) menceritakan bahwa dirinya hanya mendapatkan beras raskin 2 kg, dan itupun dikenakan biaya,"ujarnya.

"Sampai saat ini pihak pemerintah desa belum ada memberikan penjelasan soal pembagian Raskin tersebut," cap Nusril kepada Gosumut, Kamis (10/1/2019) melalui via telepon.

"Apa karena orang tua kita sudah menduduki usia 85 tahun, sehingga pengurangan beras raskin tersebut tidak ada pemberitahuan,"ucapnya penuh tanda tanya.

Namun herannya, lanjut Nusril. Saat dirinya menjumpai kepala dusun, malah kepala Dusun berbahasa sangat lantang saat dirinya menanyakan pengurangan beras raskin tersebut.

"Kalau mau mengaduh-ngaduh sana. Bila perlu laporkan," ucap Nusril menirukan Kadus Dusun I inisial Z.

Begitu juga hal ini sudah pernah disampaikan terhadap Kepala Desa Lidah tanah, Usman pada dirinya mengatakan Nanti dicek pembukuannya, namun sampai sekarang ini belum ada jawaban mengenai bantuan beras raskin tersebut.*