JAKARTA - Masa ormas adat dan petugas kepolisian yang berjaga di pintu keluar Bandara Sam Ratulangi mulai terlibat bentrok, Senin (15/10/2018) malam.

Bentrok terjadi karena aparat keamanan menutup akses masuk Bandara Sam Ratulangi Manado. 

Hal itu terkait demo penolakan massa ormas adat Minahasa terhadap kedatangan Habib Muhammad Bahar Bin Ali Bin Smith dan Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Al-Athos ke Manado.

Kedua ustadz datang ke Manado untuk menghadiri Tabligh Akbar Haul Akbar ke 7 Al Habib Ali bin Abdurrahman Smith dan Doa Akbar untuk bangsa Indonesia dan Doa Bersama untuk Palu dan Donggala di Masjid Habib Alwi bin Smith di Kelurahan Karame, Kota Manado, Senin (15/10) malam.

Para aktivis ormas gabungan itu menolak kehadiran Habib Bahar dan Hanif, karena dua sosok ini dianggap sebagai tokoh gerakan 212 yang intoleran dan anti-NKRI.

Para aktivis tak ingin Sulawesi Utara disusupi radikalisme. Mereka ingin Tanah Toar Lumimuut tetap toleran dan kental dengan suasana kerukunan antarumat beragama.

Suasana di Bandara Sam Ratulangi Senin malam sempat panas. Para pendemo bahkan sempat melempari petugas dengan kayu.

Namun, aksi lempar tersebut tak berlangsung lama, karena para panglima dari gabungan ormas adat segera menghentikannya.

Massa, bahkan sempat memeriksa kendaraan yang keluar dari Bandara Sam Ratulangi Manado. Meski begitu, aparat kemanan gabungan dari Polri dan TNI berhasil mengendalikan demo  penolakan itu. ***