MEDAN- Ketua Umum Majelis Adat Budaya Melayu (MABMI) Sumut, Syamsul Arifin mengatakan ada segelintir orang yang ingin memojokkan Kapolri.

Hal itu dikatakan Syamsul Arifin menanggapi mencuatnya berita sepihak tentang Kapolri Jendral Tito Karnavian yang disebarkan IndonesiaLeaks. “Saya kenal dengan Pak Tito. Saya yakin kalau beliau tidak seperti yang diberitakan IndoLeaks. Maka dari itu, kami mendukung Pak Tito untuk terus bekerja dengan sungguh-sungguh untuk menghabisi ketidakbenaran,” ujar Syamsul Arifin, Kamis (11/10/2018) seraya menyatakan karena di tangan Kapolri Jendral Tito Karnavian satu kemajuan negara akan terwujud.

Selain itu, mantan Gubernur Sumut ini juga berharap agar berita ini tidak mengendurkan kinerja di tubuh Polri. “Saya berharap berita ini tidak mengendurkan kinerja Polri. Masyarakat Sumut mendukung bapak Tito, kata Syamsul mengungkapkan harapannya.

Terpisah, Rektor Unimed Prof Dr Syawal Gultom M.Pd menyatakan dirinya mengikuti perkembangan pemberitaan di media terkait Kapolri dan pihaknya sangat berharap Kapolri Jendral Tito Karnavian tetap tegar dan tidak mengurangi semangat untuk menjadikan negeri Indonesia semakin baik dan bagus. “Semangat terus Pak, kami mendukung,” ujarnya.

Rentan Dimanipulasi

Ketua SETARA Institute, Hendardi mengatakan model kerja IndoLeaks ditujukan untuk membuat perdebatan di tengah masyarakat yang justru rentan dimanipulasi siapa saja untuk tujuan menghancurkan kredibilitas dan integritas seseorang. “IndoLeaks bukanlah produk jurnalistik dan bukan produk kerja dari lembaga penegak hukum yang layak dipercaya,” katanya.

Ia menjelaskan, Kapolri dan jajarannya harus tetap fokus dengan tugas pokoknya sebagai penegak hukum dan pengamanan serta pelayanan. “Apalagi saat ini Asian Para Games, pertemuan IMF-World Bank, bencana Palu menuntut konsentrasi Polri,” jelasnya seraya menyatakan Polri juga harus memulai antisipasi berbagai ancaman jelang Pemilu Tahun 2019 mendatang.

Sebagaimana diketahui, mencuatnya berita sepihak tentang Kapolri Jendral Tito Karnavian disebarkan IndonesiaLeaks yang notabene bukan produk jurnalistik.

Selain itu, kasus ini mencuat di tengah Polri menangani sejumlah kasus yang melibatkan tokoh politik dan tokoh agama.