MEDAN-Pangkalan Udara (Lanud) Soewondo Medan mengadakan Dirgantara Air Show untuk memperkenalkan pesawat tempur dan helikopter Angkatan Udara tersebut. Pameran Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) Tentara Nasional Indonesia-Angkatan Udara (TNI-AU) yang merupakan agenda rutin Lanud seluruh Indonesia itu terbuka untuk umum.

 

Pada Dirgantara Air Show tersebut, Lanud Soewondo juga menggelar latihan Maverick. “Latihan ini merupakan program Skuadron 12 Lanud Pekan Baru,” ujar Kepala Dinas Operasi Lanud Soewondo Medan, Letkol Nav Janur Yudho Anggoro kepada GoSumut di sela kegiatan tersebut, Rabu, (8/8/2018).

Diterangkannya, dijadikannya Lanud Sowoendo sebagai tempat latihan Maverick rudal M 65 yang bertujuan  mencari titik-titik panas seperti pabrik lantaran Pangkalan ini memiliki landasan pacu yang panjang. “Lanud Soewondo mempunya landasan pacu yang sukup panjang. Oleh karena itu, pangkalan ini dijadikan tempat latihan,” terang Letkol Nav Janur Yudho.

Diungkapkan Janur yudho Anggoro, dalam latihan kali ini, pihaknya mengerahkan alat tempur berupa empat pesawat tempur, satu helikopter dan 20 Penerbang, 3 di antaranya penerbang helikopter. ”Pesawat Hawk 100 dan Hawk 200 serta satu helikopter Caracal dengan 17 penerbang pesawat serta 3 penerbang helikopter dikerahkan pada latihan ini,” ungkapnya.

Selain itu, ditambahkannya, Tim SAR dari Batalyon Komando (Yonko) 469 Wing III Paskhas Lanud Soewondo juga disipakan untuk melakukan tugasnya dalam latihan tersebut. “Sementara, 22 penerbang Yonko 469 Paskhas lainnya memperagakan atraksi Fast Roping menggunakan Hely EC 725 Caracal sebagai bagian simulasi kegiatan SAR dan serangan, serbuan dalam pertempuran,"ujarnya.

Sementara itu, tanpa diduga, seorang murid Taman Kanak-kanak yang hadir beserta ratusan pelajar lainnya mendatangi pilot dan memegang mikrofon seraya melontarkan pertanyaan tentang berapa jumlah bahan bakar dihabiskan untuk helikopter yang digunakan dalam kegiatan itu. Menanggapi pertanyaan itu, sang pilot dengan lugas menjawab dengan mengatakan 340 liter minyak dihabiskan untuk 3 jam terbang.

Pantauan di lokasi, para siswa dari berbagai sekolah mulai dari TK hingga SMA serta warga masyarakat kota Medan lainnya tampak antusias menyaksikan kegiatan yang merupakan agenda rutin TNI-AU seluruh Indonesia tersebut.