LOMBOK TIMUR - Sungguh nahas nasib nenek Darmanaf (80 tahun), hanya tinggal berdua dengan sang cucu tanpa suami dan anak, pada hari minggu (29/7/2018) lalu ia juga harus kehilangan rumahnya, akibat gempa yang terjadi di Lombok Timur.

Nenek Darmanaf adalah salah satu warga Dusun Mentarang, Obel-Obel, Lombok Timur yang menjadi korban bencana gempa tektonik kekuatan 6,4 Skala Richter (SR).

Dari pantauan GoNews.co, ia kini tinggal sementara di depan rumahnya yang sudah porak poranda, dengan hanya beralaskan Sehelai sepanduk.

Saat kejadian gempa, nenek Darmanaf mengaku sedang berada di luar rumah. "Kalau saya di dalam, mungkin saya juga sudah gak ada lagi," ceritanya kepada GoNews.co, Rabu Siang.

Desa Obel-Obel memang merupakan daerah terparah terkena musibah gempa tektonik tersebut. Hampir seluruh bangunan baik rumah warga, masjid dan sekolah rata dengan tanah.

Untuk makan sehari-hari, warga hanya mengandalkan bantuan dari pemerintah dan relawan. Termasuk juga dengan Nenek Darmanaf beserta cucunya.

"Yang biasa kerja cucu saya. Saya hanya masak di rumah, tapi setelah ada kejadian ini, cucu saya juga enggak bisa kerja," ceritanya sambil sesekali menyeka air matanya.

Harapanya, ia segera diberi bantuan untuk mendirikan rumahnya. "Minimal saya dan cucu tidak tidur di luar begini nak, tolong bantu nenek," pintanya.

Sementara itu, Pemerintah dalam hal ini Presiden Joko Widodo, sudah menjanjikan bantuan uang tunai sebesar Rp50 juta rupiah untuk setiap KK yang rumahnya rusak parah. Namun uang tersebut tidak diberikan secara tunai. Melainkan dengan cara transfer. Artinya, sang nenek juga harus mencari uang untuk membuka rekening di bank yang sudah ditentukan.***