JAKARTA - Polemik pemasangan bendera negara-negara peserta Asian Games menggunakan bambu di Penjaringan dan pemasangan waring di Kali Item, dekat Wisma Atlet, di Kemayoran, menjadi satu bukti bahwa belum ada upaya menyeluruh dan serius untuk membantu pemerintah pusat menggaungkan ajang olahraga akbar di Asia dalam bentuk Asian Games.

Pemprov DKI masih menerapkan upaya instan dalam menutupi kelemahan pembangunan.

Menurut politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Andi Anggana, yang dilakukan Pemprov DKI bukan kegiatan holistik dalam rangka membantu pemerintah pusat menjadi tuan rumah Asian Games.

Pemprov DKI tidak dari awal mengerjakan, sehingga kurang dari sebulan pelaksanaan, yang gencar dilakukan hanya upaya spontan dan instan. "Masalahnya, di tingkat pusat, Asian Games menjadi prioritas. Nah, di tingkat Pemprov, kerja-kerja yang dilakukan terlihat spontanitas dan ingin instan saja," ujar politisi muda Jakarta ini kepada GoNews.co, Sabtu (21/7/2018).

Ia menyebut kegiatan Pemprov untuk menambal sulam gairah Asian Games 2018 di Jakarta terlihat tidak serius.

"Ini kenapa yang ada hanya tampak artifisial, dimunculkan sedang mengerjakan, tapi akhirnya menjadi polemik karena penanganan yang tidak maksimal," paparnya.

Salah satu contoh dalam pemakaian waring untuk mengatasi bau di Kali Item yang di nilainya kurang optimal. "Apa baunya hilang, tidak. Apa air sungainya berubah warna, tidak. Masalahnya selesai, tidak. Hanya ditutupi saja," tuturnya.

Apalagi, menurut lulusan FISIP UIN Jakarta ini, masalah lingkungan Kali Item sudah lama terjadi. Ini berarti ada proses pembiaran, entah karena masalah prioritas penyelesaian atau masalah lainnya.

"Intinya, Pemprov sudah tahu dari dulu, kenapa baru sekarang mulai dibenahi? Apa memang mereka tidak tahu bahwa akan ada pelaksanaan Asian Games 2018?," imbuhnya.

Dengan adanya kejadian ini, ia menyarankan, Pemprov DKI harus lebih maksimal lagi, mengingat waktu pelaksanaan Asian Games tinggal tiga minggu lebih.

Jika dalam beberapa hari ke depan, kerja Pemprov DKI belum maksimal dalam upaya menciptakan kondisi layak Jakarta bagi pelaksanaan Asian Games 2018. Menurutnya, Jakarta akan dicap kurang baik di even olahraga terbesar di Asia ini.

"Pertaruhannya di nasional. Bukan lagi sektoral Jakarta. Banyak pers yang datang nanti, artinya, Jakarta harus siap dengan segalanya," ujarnya.

Ia berharap, masalah-masalah yang menjadi polemik itu sebagai pelajaran berharga bagi Pemprov DKI untuk lebih dini dan menyeluruh mengatasi masalah daripada membuat tampak indah di muka. ***