JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais dalam sebuah acara halalbihalal menyampaikan jika proses divestasi PT Freeport Indonesia (PTFI) hanyalah kebohongan pemerintah belaka.

"Seolah-olah kita sudah senang, karena Freeport kembali ke tangan Ibu Pertiwi. Buat saya, itu hanya maaf, bohong-bohongan," ujar Amien di aula Masjid Al-Furqon, Jakarta, Sabtu (14/7/2018).

Pernyataan tersebut mendapat tanggapan pedas dari Politisi PDI Perjuangan, Nurmansyah Efendi Tanjung. Ia menyebut bahwa Amien Rais sok tau tentang PT Freeport Indonesia.

Nurmansyah mengatakan, setiap kritikan yang dilontarkan Amien Rais untuk mengkritik Pemerintahan Jokowi-JK tak pernah disertai data yang valid sebagaimana orang mengkritik pada umumnya.

"Kita ketahui bersama bahwa pemerintah melalui PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) resmi menggenggam 51 persen saham PT Freeport Indonesia. Kesepakatan awal berupa Head of Agreement (HoA) diteken oleh pemerintah bersama dengan Freeport dan Rio Tinto," beber Anggota Komisi IX DPR RI itu di Jakarta, Senin (16/7/2018).

Menurut Aktivis yang pernah menjabat sebagai Sekjen KAHMI itu, hal itu merupakan langkah maju dan strategis, tentu harus diapresiasi oleh Amien Rais. Sebagai seorang Nasionalis, normalnya, melihat capaian pemerintahan Jokowi salah satunya kesepakatan antara pemerintah RI dengan Freeport Indonesia dan Freeport McMoran harusnya bangga, sebab pada era sebelumnya itu mustahil dilakukan.

"Saya mendengar, Kesepakatan ini akan memberikan dampak positif bagi kita. Ini akan menjadi landasan hukum yang mengatur hubungan pemerintah dengan Freeport Indonesia. Yakni terkait Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Operasi Produksi (OP) dan tidak lagi berbentuk Kontrak Karya, itu kan terobosan dan harusnya diapresiasi," pungkas Nurmansyah.

"Ini bertolak belakang dengan yang dituduhkan Pak Amien. Sebenarnya saya prihatin pada beliau. Kalau mau menaikkan popularitasnya atau mau menaikan elektabilitasnya tidak usah dengan cara memfitnah dan menyebarkan kebencian pada masyarakat dengan cara yang kurang cerdas begitulah," ungkap Nurmansyah.***