MEDAN - Indikasi penyebaran isu bohong soal teroris dilakukan Ketua PDIP Medan Hasyim SE berujung demonstrasi. Mahasiswa pun mendesak Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri untuk mencopot Hasyim SE. Pantauan wartawan, Kamis (24/5/2018) massa dari Kesatuan Mahasiswa Peduli Transparansi Sumut dan Gerbraksu menggeruduk Gedung DPRD Medan.

Mereka mengecam sikap Hasyim SE, Ketua Fraksi PDIP DPRD Medan yang ditengarai kuat menyebar isi bohong terkait teroris ke grup WhatsApp.

"Kami mengecam tindakan Hasyim yang terkesan sengaja menyebar hoaks ke grup whatsapp dengan tulisan 'Jangan Pilih Partai Pendukung Teroris'," kata Kordinator Aksi Sofyandi Lubis.

Menurut Sofyandi, seolah-olah Hasyim SE menyebutkan ada partai yang memang mendukung sebuah gerakan terorisme.

"Kalau memang ada, segera ungkap nama partai dimaksud dan laporkan ke penegak hukum atau Densus 88 bukan malah nyebar informasi ke grup publik," kata Sofyandi.

Sofyandi mengetahui bahwa Hasyim SE mengaku mendapat konten itu dari facebook lalu menyebarnya ke grup Whatsapp.

"Berarti Hasyim SE terindikasi suka menyebar konten di medsos tanpa ditilik dulu kebenarannya. Ini kami nilai sama dengan kasus yang menimpa oknum dosen di USU yang sudah ditahan Poldasu. Namun Hasyim bernasib beda," imbuh Sofyandi.

Dalam orasinya pula, mahasiswa memberi tenggat waktu 7 x 24 jam kepada Hasyim untuk mengklarifikasi partai pendukung teroris yang dimaksudkannya.

"Jika dalam waktu 7 x 24 jam tidak dapat dilakukan, maka dapat kami duga bahwa Hasyim SE telah menyebar hoax tentang terorisme dan kuat dugaan telah melanggar UU ITE. Oleh karena itu yang bersangkutan dapat diproses hukum sesui dengan hukum yang berlaku," tegas Sofyandi.

Mahasiswa juga mendesak Ketua Umum PDIP segera mencopot Hasyim SE dari Ketua PDIP Medan dan Ketua Fraksi PDIP DPRD Medan jika tidak dapat mempertanggungjawabkan isi sebarannya ke grup publik.

"Aksi ini akan dilanjutkan di Kantor DPP PDIP di Jakarta dan Mabes Polri jika dalan waktu 7 x24 jam Hasyim SE tidak memenuhi klarifikasi," tukas Sofyandi.

Tak ada satupun kalangan DPRD Medan yang menanggapi aksi tersebut. Massa aksi yang berniat masuk ke Fraksi PDIP pun dihalangi petugas keamanan dengan alasan tak satupun anggota DPRD Medan yang hadir. *