PARAPAT - Bank Indonesia (BI) menggelontorkan dana Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) sebesar Rp 300 juta untuk membantu pengembangan promosi destinasi wisata Danau Toba di Sumatera Utara.

Anggota Dewan Gubernur BI, Erwin Riyanto, mengatakan, bantuan dana tersebut dimaksudkan untuk membantu promosi alam dan budaya di daerah Danau Toba.

"Kawasan ini memiliki potensi yang sangat besar yang bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat," katanya di Parapat.

Menurut dia, potensi alam dan budaya masyarakat di sekitar Danau Toba memiliki daya tarik yang sangat tinggi untuk mendongkrak industri wisata. Masyarakat bisa memanfaatkan keunggulan itu untuk meningkatkan pendapatan.

Dia memastikan, dengan masuknya Danau Toba sebagai salah satu kawasan stategis nasional oleh pemerintah, industri wisata mulai dari perhotelan (penginapan), transportasi, kuliner dan ekonomi kreatif bisa terdongkrak.

Adapun rincian dana PSBI yang digelontorkan itu yakni Rp 200 juta diberikan kepada Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba berupa 10 unit kios dan perlengkapan promosi, Rp 50 juta untuk Yayasan Tao Toba yang mengelola perpustakaan terapung di danau itu, Rp 50 juta lainnya diberikan kepada Sanggar Pusuk Buhit dan Sanggar Rose Nauli masing-masing Rp 25 juta untuk pengembangan seni dan budaya di daerah itu.

Kepala Kantor Perwakilan BI Sumut, Arief Budi Santoso, mengatakan, bantuan tersebut diharapkan mampu mendorong upaya pemberdayaan alam dan budaya di sekitar Danau Toba sehingga mampu menarik wisatawan lebih banyak lagi. "Daerah ini memang menjadi perhatian BI dalam mendongkrak ekonomi kerakyatan," katanya.

Dia menegaskan, sebagai daerah yang memiliki potensi wisata yang cukup tinggi, Danau Toba harus bisa dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyatakat.

Bantuan ini juga diharapkan mampu mendongkrak daya saing destinasi wisata itu ke depan. Masyatakat juga diharapkan aktif melakukan inovasi dan kreatifitas untuk menarik minat wisatawan.

Asisten II Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara, Osmar Silalahi, mengatakan, Danau Toba merupakan kawasan yang dikuasai oleh tujuh kabupaten. "Tujuh daerah ini terus berupaya untuk mengembangkan potensi yang ada," katanya.

Bersama Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba, pemerintah setempat telah melakukan beberapa kali studi banding di sejumlah daerah wisata di Indonesia. Hal ini dimaksudkan untuk mempelajari model-model pengembangan dan pengelolaan daerah wisata dengan lebih baik lagi.

Selain menyalurkan dana PSBI, BI juga menyelenggarakan even tahunan untuk komunitas sepeda di lingkungan BI. Agenda bertajuk Tour de Toba Kaldera itu diikuti oleh sekitar 400 pegawai BI dari seluruh Indonesia dan menempuh jarak 20 km dari Tuktuk ke Simanindo.

Selain Erwin Riyanto, Anggota Dewan Gubernur lainnya yang turut dalam acara itu adalah Rosmayahadi. Sejumlah pimpinan kantor perwakilan BI juga tampak mengambil bagian dalam agenda yang ditujukan untuk mempromosikan Danau Toba itu.***