MEDAN - Sejumlah fasilitas umum di seputaran Lapangan Merdeka Medan menjadi korban dari tangan jahil sejumlah siswa Sekolah Menegah Atas (SMA) yang baru saja selesai melaksanakan Ujian Nasional (UN) pada Kamis (12/4/2018) kemarin. Tidak hanya dinding atau pagar di kawasan Lapangan Merdeka Medan saja, aspal jalan pun turut dipenuhi coretan, seperti yang terlihat di Jalan Bukit Barisan, Jalan Stasiun dan Jalan Pulau Pinang.

Menanggapi perilaku itu, Anggota Komisi D DPRD Medan, Ahmad Arif menyayangkan cara siswa dalam mengekspresikan kegembiraan tersebut.

Terlebih seperti tidak ada larangan dari Dinas Pendidikan Sumut, khususnya dari guru tempat para siswa tersebut bersekolah.

"Ini kelalaian Dinas Pendidikan Sumut yang seakan tak memberikan arahan ke setiap kepala sekolah, seperti melakukan razia atau membuat kegiatan positif lainnya untuk mencegah tindakan siswa itu. Meski kita ketahui saat itu siswa SMA yang berkumpul kemarin tengah larut dalam kegembiraan," kata Ahmad Arif, Jumat (13/4/2018).

Ia pun meminta kepada Pemko Medan untuk segera memperbaiki fasilitas umum yang kotor akibat coretan sejumlah siswa. Bahkan ia menyarankan agar Pemko Medan meminta pertanggungjawaban Pemprov Sumut atas hal ini.

"Karena ini fasilitas milik Pemko, ya otomatis mereka yang perbaiki. Kalau perlu minta anggaran dari Dinas Pendidikan Sumut untuk membersihkan itu semua," sebutnya.

Selain itu, politisi PAN ini juga berharap perlu diberlakukan sanksi kepada kepala sekolah, agar tindakan serupa tidak akan terulang di masa mendatang.

"Saya pikir kepala sekolah harus juga diberikan sanksi, walaupun kejadiannya di luar sekolah, tapi seperti tidak ada melakukan pencegahan. Supaya kejadian seperti ini tidak berulang kembali tahun depan," tegasnya.