Medan - Staff Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Prof. Henri Subiakto mengatakan rata-rata masyarakat Indonesia hanya mampu memisahkan diri selama 7 menit smartphone miliknya selama beraktifitas.

Dan selama memegang smartphone hampir seluruh aktifitas mereka yakni berhubungan dengan membuka aplikasi media sosial.

Salah satu efek dari situasi ini menurutnya adalah mudahnya masyarakat menyerap seluruh informasi yang disebarkan melalui media sosial, mulai dari informasi yang sesuai fakta hingga informasi bohong yang bertujuan mengelabui masyarakat atau hoax.

"Mengakses medsos bisa mencapai 8 jam per hari," ujarnya.

Banyaknya waktu yang dihabiskan oleh masyarakat dengan mengakses media sosial tersebut, kini dimanfaatkan oleh berbagai kalangan untuk meraup keuntungan materi. Bukan hanya itu, berbagai kepentingan lain dengan tujuan tertentu juga menjadi sangat efektif disebarkan lewat media sosial.

"Ada psikologi operasi untuk mempengaruhi emosi audience lewat berita bohong atau hoax, sehingga apapun yang mereka sebar dengan mudah dianggap seolah kebenaran oleh audiencenya. Ini kekuatan hoax yang sangat besar," sebutnya.

Atas kondisi ini, pihak Kemenkominfo berharap media massa menjadi pihak yang mengubah cara pandang masyarakat terkait informasi yang benar.

"Karena yakinlah meskipun banyak berita hoax yang disebar, akan tetap ada pihak yang mencari informasi sebenarnya," pungkasnya.

Banyaknya penyalahgunaan sosial media di era digital, membuat sebagian masyarakat merasakan dirugikan.

Pasalnya, adanya oknum yang tak bertanggung jawab menyebarkan informasi yang tidak bisa di buktikan kebenaranya (hoax) bertujuan mengelabuhi dengan cara memalsukan identitas orangya.

"Jadi banyaklah sekarang ini sebahagian orang mengubah-ubah informasi yang tidak benar (hoax) untuk kepentingan satu pihak. Hoax sangat berbahaya. Hoax dapat membuat seseorang menjadi tertindas" ungkapnya.

Ia mengajak masyarakat untuk cerdas menilai suatu informasi atau berita yang disinyalir merugikan satu pihak. Maka dari itu masyarakat harus lebih mencari dan menggali kebenaran suatu informasi tersebut.

"Kenali dulu apa pengertian hoax, cek sumbernya. Sekarang masyarakat dituntut harus kritis menilai suatu informasi. Agar tidak terjerat dengan berita hoax. Apalagi untuk generasi muda yang menggunakan smartphone untuk mengakses internet dan mencari satu informasi. Kita harus bijak," pungkasnya.