Medan - Mantan pemain PSMS Medan, Tumsila, mengharapkan tim kebanggaan Kota Medan itu mampu meraih kemenangan saat menjamu Persija Jakarta dalam lanjutan Liga 1 2018 di Stadion Teladan, Medan, Jumat (6/4) pukul 15.30 WIB.

Pasalnya, pasukan Ayam Kinantan yang baru promosi di kompetisi kasta tertinggi tanah air itu selalu menelan kekalahan dalam dua laga awal. Pertama kalah 0-1 dari Bali United dan takluk 1-2 dari Bhayangkara FC.

Pemain yang berjaya bersama PSMS era 1960-an ini menilai, sejatinya penampilan tim besutan Djajang Nurjaman itu sudah bagus. Hanya saja ada beberapa hal yang menurutnya masih menjadi kelemahan.

"Saat melihat laga PSMS lawan Bali (United) dan Bhayangkara sudah bagus, tapi kedodoran stamina pada babak kedua. Tampak tenaga habis terkuras. Jadi stamina ini harus ditingkatkan," kata Tumsila.

Dia juga mengomentari soal lini depan PSMS yang belum mampu menunjukkan ketajaman. Sebagai mantan pemain dan pelatih, menurutnya tak ada salahnya jika Djanur mencadangkan pemain asing dan menurunkan pemain lokal yang dianggap lebih mumpuni.

"Ini menurut saya, kalau pelatih enggak tahu. Kalau dibandingkan dengan pemain asing (striker), jauh lebih baik pemain lokal yang ada sekarang seperti Suhandi. Saya lihat Suhandi di Liga 2 berpasangan dengan Frets Butuan jauh lebih bagus," bebernya.

"Saya enggak menggurui Djanur tapi kalau feeling saya, seharusnya Suhandi main dari awal. Karena dari Liga 2, anak ini (Suhandi) main kencang dan banyak bikin gol. Jangan karena pemain asing kita pasang sejak awal. Belum tentu dia bagus. Pemain lokal banyak yang bagus," tegasnya.

"PSMS harus semangat. Itu modalnya, karena main di hadapan pendukungnya sendiri. PSMS harus tampil menyerang tapi harus dengan ball position. Jangan terlalu cepat kehilangan bola. Begitu dapat bola, berilah ke Frets atau Suhandi," lanjutnya.

Lebih lanjut Tumsila menjelaskan, dewasa ini PSMS tidak lagi harus mengandalkan permainan rap-rap secara total. Karena peraturan dan wasit semakin tegas.

"Kalau istilah rap-rap kayaknya tidak ada lagi sekarang ini. Wasit makin tegas, sedikit saja nanti free-kick. Kalau bisa PSMS boleh rap-rap tapi ada caranya. Beda sama zaman dulu, kayak Nobon (Kayamuddin, legenda PSMS) sambil tidur bisa sliding," bebernya.

Melawan Persija nanti, Tumsila mengaku optimis Legimin Raharjo dkk bisa mendapatkan poin pasca dua kekalahan beruntun sebelumnya.

"Komposisi pemain PSMS dari Liga 2 lebih bagus yang sekarang. Mudah-mudahan lawan Persija kalau pelatih bisa memberikan motivasi, kita bisa menang atau seri. Intinya jangan sampai kalah," tukasnya.