MEDAN - Demi kelancaran terlaksananya Ujian Nasional (UN) 2018, Dinas Pendidikan Sumatera Utara (Disdiksu) menyurati Pimpinan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah Sumatera Utara dan Pimpinan PT Telkom serta galeri Indosat. “Surat permohonan bantuan itu sudah kami layangkan kepada ketiga lembaga tersebut pada minggu pertama Maret agar selama pelaksanaan UN berlangsung dengan lancar,” kata Ketua panitia UN Provsu August Sinaga SPd SST MAP, Rabu (28/3/2018).

Menurut August, kepada pihak PLN disampaikan permohonan bantuan kestabilan arus listrik saat pelaksanaan UN dan pemindaian lembar jawaban (LJ) UN serta percetakan surat hasil ujian nasional (SHUN).

“Kami juga ajukan permohonan bantuan kepada pihak Telkom maupun galeri Indosat agar arus jaringan internet tidak terganggu selama proses UN berbasis komputer (UNBK) berlangsung,” kata August.

Diakui August, ada kecemasan pelaksanaan UN menjadi terganggu jika PLN melakukan pemadaman listrik, apalagi pada saat UNBK yang dengan menggunakan komputer.

Untuk itu katanya, kestabilan pasokan arus listrik pada penyelengaraan UN sangat penting, mulai dari pelaksanaan ujian hingga proses scanning (pemindaian) LJUN dan pengisian/pencetakan SHUN, sehingga penyelesaian pekerjaan itu tepat pada waktunya yang dilaksanakan secara terprogram sejak April hingga Juli 2018.

Demikian pula halnya untuk mengatasi jaringan internet saat pelaksanaan UN berlangsung, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Telkom dan Indosat.

“Kami berharap selama UNBK berlangsung jaringan internet tidak mengalami gangguan atau lelet, sehingga para peserta UN bisa mengerjakan soal dengan baik dan tenang,” katanya.

Dijelaskan August, jikapun memang punya mesin genset, tapi untuk menghidupkannya butuh waktu dan biaya. Belum lagi para peserta UN bisa stres atau cemas meskipun panitia akan memberikan tambahan waktu karena pemadaman itu.

Pelaksanaan UN 2018 diikuti sebanyak 528.373 siswa dari berbagai tingkatan SMP dan SMA sederajat dari 6.284 sekolah yang digelar dengan sistem UNBK dan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP).

Dari total jumlah itu terdiri dari berbagai tingkatan yakni siswa SMA/SMTK/SMAK/MA dan paket C/ Aulya dan SMP/MTs/SMPTK/SMPLB dan Paket B/Wustha.

Pada sistim UNBK tingkat SMP sederajat diikuti 1.786 sekolah dengan jumlah siswa 158.713 siswa. Dari jumlah tersebut terdiri jenjang SMP/SMPTK diikuti 1.153 sekolah (121.898 siswa), MTs diikuti 437 sekolah (31.342 siswa), SMP Terbuka 9 sekolah (310 siswa), Paket B/Wustha 187 sekolah (5.163 siswa) dan SMPLB tidak ada.

Pelaksanaan sistim UNKP diikuti 1.870 sekolah dengan jumlah siswa 125.435 terdiri SMP/SMPTK diikuti 1.282 sekolah (92.442 siswa), MTs 554 sekolah (32.251 siswa), SMP Terbuka 7 sekolah (613 siswa) dan SMPLB 27 sekolah (129 siswa) sedang paket B/Wustha tidak ada.

Sedangkan jenjang SMA sederajat pada sistim UNBK diikuti 2.382 sekolah dengan jumlah siswa 231.443 siswa dengan rincian SMA/SMTK/SMAK 942 sekolah (113.571 siswa), MA 363 sekolah (22.346 siswa), paket C/ Aulya 188 sekolah (7.982 siswa) sedangkan SMALB 0. Sedangkan SMK 889 sekolah (87.544 siswa)

Pada sistem UNKP diikuti 246 sekolah dengan jumlah siswa sebanyak 12.782 terdiri SMA/SMTK/SMAK 90 sekolah (6.027 siswa), MA 95 sekolah (4.811 siswa), SMALB 21 sekolah (70 siswa), paket C/ Aulya 0 dan SMK 40 sekolah (1.874 siswa).

Pada pelaksnaan UN rencananya digelar mulai 2-5 April untuk SMK, SMA/MA pada 9-12 April. Sedangkan UN susulan SMK/MA/SMA digelar pada 17-18 April.

Jenjang SMP/MTs digelar pada 23-26 April dan UN susulan 8-9 Mei. Untuk ujian kesetaraan, UN Paket C digelar 27 April hingga 2 Mei. UN paket B mulai 4-7 Mei dan 11-12 Mei. Susulannya paket B dan C dilaksanakan 13-14 Mei.