Medan - Keberadaan Dewan Kesenian Sumatera Utara (DKSU) yang baru saja dikukuhkan oleh Gubernur HT Erry Nuradi menjadi perhatian publik.

Kali ini, sorotan itu datang dari Anggota Komisi Yudisial Republik Indonesia (KY RI), Dr Farid Wajdi SH MHum ketika pulkam (pulang kampung) ke Kota Medan. Menyambangi TEN Coffee, Komisioner KY ini bertemu dengan Wakil Sekretaris DKSU, Ahmad Zulfikar Sagala beserta Koordinator Humas Haslan M Tambunan.

Dalam kesempatan itu, Farid, sapaan akrabnya menyampaikan beberapa pesan bagi Pengurus DKSU yang sekarang dikomandoi Baharuddin Saputra SH.

Salah satunya pesan terpenting adalah DKSU harus tampil beda. “DKSU harus membuat gebrakan terbaru yang berinovasi untuk menggairahkan seni dan budaya serta menggali seluruh potensi-potensi seni dan budaya di Sumut,” sebut mantan Dekan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) ini.

Mantan aktivis hukum ini menanti program-program yang akan ‘dipertontonkan’ DKSU mendatang. “Pengurus DKSU yang baru saat ini harus dapat tampil beda dari sebelumnya,” imbaunya.

Farid kembali berpesan, kevakuman DKSU pada periode sebelumnya jangan sempat terulang. “Jangan setelah dilantik, DKSU yang sekarang ini ikut ‘ngelempem alias tidur’. DKSU harus bangkit,” pesannya didampingi Padian Adi S Siregar Sekretaris Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (LAPK).

Seperti diketahui, Dewan Kesenian Sumatera Utara yang disingkat DKSU kini dipimpin Baharuddin Saputra SH dengan Sekretaris Idris Pasaribu dan Bendahara Lilik Riadi Dalimunthe akan mengdepankan konsep kebersamaan, bersinergi, visioner dan berpikir indah akan digaungkan DKSU.

“Ke depan keberadaan seluruh Seniman dan Budayawan akan dapat terakomodir dengan upaya-upaya pembinaan yang akan dilakukan oleh DKSU,” cetus Baharuddin Saputra SH sebagai Ketua DKSU periode 2017 – 2022.