KARO - Pasca erupsi dahsyat Gunung Sinabung, Kapoldasu, Irjen Pol Paulus Waterpauw, langsung mengunjungi Desa Payung, Kecamatan Payung, Kabupaten Karo dan memberikan bantuan sembako.

Rombongan Kapolda yang tiba sekitar pukul 16.00 WIB disambut 700 warga desa di kantor Camat Payung. Dalam kunjungan itu Waterpauw menyerahkan paket bantuan berupa beras, gula, indomie, susu, dan teh.

Setelah itu, warga langsung menyampaikan beberapa hal terkait tanaman mereka yang gagal panen. Bukan hanya itu, kegiatan warga di sawah juga terbengkalai dan anak- anak mereka tidak terurus.

“Jadi, dengan bantuan yang diberikan Kapolda Sumut, kami sangat terbantu. Bujur pak kapolda," ucap seorang warga lalu disambut tepuk tangan warga lainnya.

Irjen Pol Paulus Waterpauw mengatakan, kedatangannya sebagai bentuk panggilan dari hati yang paling dalam.

"Kemarin ada warga bernama Gabriel menghubungi saya agar datang ke kampungnya. Selanjutnya, saya ajak pejabat Polda untuk memberikan bantuan. Jadi, warga yang terkena bencana jangan khwatir, semua masalah akan berlalu. Pasti ada jalan keluarnya," katanya di halaman kantor Camat Payung.

Bencana ini sudah lama terjadi, namun belum berakhir juga. Permasalahannya, lanjut Kapolda, juga sudah sampai ke Presiden serta sudah dicari jalan keluarnya. Sebagian warga juga sudah ada yang mengungsi di Siosar dan beberapa tempat lainnya.

"Saya sudah ajak tokoh-tokoh dan pemuda agar bersama membantu warga. Ini adalah masalah kita bersama dan Tuhan akan berikan jalan keluarnya. Semoga cepat selesai masalahnya," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Gunung Sinabung di Kabupaten Karo menunjukan aktivitas vulkaniknya. Gunung Api tertinggi di Sumatera Utara itu erupsi dan mengeluarkan luncuran awan panas sejauh 5 kilometer ke arah Tenggara-Selatan, Senin (19/2) pukul 08.54 WIB.

Akibatnya, 8 Kecamatan diselimuti abu vulkanik, yakni Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Naman Teran, Kecamatan Payung, Kecamatan Tiganderket, Kecamatan Kutabuluh, Kecamatan Munthe, Kecamatan Tigabinaga, dan Kecamatan Juhar.

Tidak hanya itu, beberapa desa dari 8 Kecamatan tersebut juga sempat gelap gulita karena abu vulkanik.