MEDAN - Sekretaris DPD Golkar Sumut, Irham Buana Nasution menyatakan belum tahu kalau Ketua PW Nahdlatul Ulama (PWNU) Sumut, Afifuddin Lubis diultimatum oleh PB NU.

"Saya baru tahu dari Anda kalau dia diultimatum, itu persoalan internal mereka," kata Irham.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya oleh PB NU Afifuddin diultimatum, diminta untuk memilih satu di antara dua pilihan, yakni tetap memimpin NU Sumut atau menjadi Ketua Tim Pemenangan bakal pasangan calon Gubsu Edy Rahmayadi - Musa Rajekshah (Eramas). Ultimatum tersebut disampaikan secara tertulis.

"Pak Afifuddin harus sudah membuat keputusan pada 15 Februari," kata Wakil Sekretaris PW NU Sumut, Fadly Yasir.

Kata Irham yang merupakan mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Sumut, merupakan kewenangan pasangan Eramas (Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah) siapa yang menjadi ketua tim pemenangannya. Soal dipimpin Afifuddin atau nama lainnya tidak akan mempengaruhi kerja-kerja pemenangan.

Pemenangan Eramas dijelaskan Irham merupakan kolektif kolegial antara enam parpol pendukung dengan tim pemenangan yang bersifat kegotongroyongan. Bukan mengandalkan satu figur tertentu sebagai pengumpul suara. Oleh sebab itu, tidak akan ada pengaruhnya apakah tim dipimpin Afifuddin atau tidak.

"Massa partai pendukung Eramas cukup besar ditandai dengan hasil pemilu dan basis-basis perolehan suara ditambah beberapa bupati/walikota dari koalisi partai didukung banyaknya sebaran anggota DPRD, mereka kan bagian yang terintegrasi dengan tim pemenangan," tegas Irham.